JAKARTA-RADAR BOGOR, Virus Corona saat ini telah memasuki Indonesia. Masyarakat langsung merespons dengan membeli kebutuhan bahan makanan secara borongan.
Kementerian Perdagangan pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan bersikap bijaksana. “Pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap tenang, dan melakukan kegiatan seperti biasa,” kata Direktorat Jenderal Dalam Negeri Suhariyanto dalam keterangannya, Selasa (3/3/2020).
Ia menegaskan, pemerintah menjamin ketersediaan stok atau pasokan barang kebutuhan pokok cukup, baik di pasar rakyat maupun ritel modern. Selain itu, stok bahan kebutuhan pokok di Perum Bulog, produsen, distributor, dan importir juga aman.
“Apabila terjadi gejolak harga akibat gangguan pasokan, Kemendag akan menggerakkan BUMN dan pelaku usaha swasta untuk melakukan Operasi Pasar atau KPSH agar dapat menyeimbangkan pasokan di pasar,” tuturnya.
Di samping panic buying, pelaku usaha juga khawatir tak mendapat pasokan dari luar negeri, terutama produk hortikultura seperti bawang putih dari Tiongkok. Kemendag pun menjamin hal tersebut tak perlu dikhawatirkan.
“Sesuai dengan Permendag Nomor 10 Tahun 2020 tentang Larangan Impor Sementara Binatang Hidup dari RRT, pemerintah hanya melarang sementara impor binatang hidup atau binatang hidup yang telah transit di RRT. Untuk komoditi bawang putih tetap bisa diimpor dari RRT,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan, dalam waktu dekat masyarakat akan memasuki bulan Ramadan dan Lebaran. Pada periode ini biasanya terjadi peningkatan permintaan masyarakat, sehingga berpotensi mendorong kenaikan harga.
“Menghadapi momen tersebut, saat ini Kemendag akan melakukan Rapat Koordinasi Nasional pada Selasa, 3 Maret 2020 mengundang para Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan, Korwil-Korlap Tim Stabilisasi harga (meliputi Eselon I dan II Kemendag), Kementerian atau Lembaga terkait, serta para pelaku usaha barang kebutuhan pokok,” imbuhnya.
Ia menambahkan, untuk pemenuhan kebutuhan beberapa komoditas pangan seperti halnya gula pasir dan bawang putih, Kemendag juga telah menerbitkan Persetujuan Impor (PI) untuk kedua komoditi dimaksud yang diharapkan akan segera terealisasi untuk memenuhi kebutuhan bulan puasa dan lebaran 2020.
Kelancaran distribusi dan efisiensi biaya logistik juga diupayakan bersama Kementerian Perhubungan. Salah satunya melalui program Gerai Maritim, yang membantu menyalurkan barang kebutuhan pokok dari pulau Jawa ke daerah-daerah T3 (tertinggal, terdepan, terluar).
“Terkait dengan antisipasi kemungkinan aksi spekulasi atau penimbunan barang kebutuhan pokok, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, belanja secukupnya. Stok kebutuhan bahan pokok tersedia. Yang penting jaga kesehatan dan biasakan pola hidup sehat,” pungkasnya.
(jpg/ysp)