JAKARTA-RADAR BOGOR, Dampak merebaknya virus corona sangat dirasakan pemerintah China. Pasalnya, beberapa negara termasuk Indonesia membatasi wisatawan asal Tiongkok tersebut masuk ke Indonesia.
Bahkan, pemerintah sudah memutuskan untuk menghentikan sementara rute penerbangan dari dan ke China. Kebijakan ini jelas berimbas ke sektor pariwisata Indonesia. Keluh kesah pun datang dari Duta Besar China untuk Indonesia.
Sejak akhir Januari 2020 lalu, merebaknya virus corona menghebohkan seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jumlah korban meninggal akibat virus ini semakin bertambah setiap hari dan telah menembus angka 500 jiwa. Penyebaran virus ini juga semakin meluas.
Pemerintah RI pun mengambil langkah drastis demi menyelamatkan warganya. Salah satu langkah tegas yang diambil pemerintah RI adalah menutup sementara penerbangan dari dan ke China.
Tidak hanya itu, pemerintah RI juga menghentikan sementara pemberian bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara China. Ditambah pemerintah juga melarang seluruh impor hewan hidup dari negeri tirai bambu.
China merespons keputusan itu dengan negatif. Mereka kesal. “Menurut saya kalau ambil pembatasan seperti terhadap penukaran personal penerbangan dan perdagangan kami sangat tidak berharap itu dampaknya. Itu sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan dan pariwisata Indonesia sendiri,” ujar Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, di kantor Kedutaan Besar China di Jakarta, Selasa (4/1/2020).
“Saya pikir China sudah tujuh atau delapan tahun berturut-turut menjadi mitra perdagangan terbesar di Indonesia dan China sudah. Seminimalnya tingkat negara kedua terbesar sumber wisatawan asing setiap tahun ada 2 juta lebih turis dari China yang datang ke Indonesia. Dan, Tiongkok adalah salah satu sumber investasi terbesar kepada Indonesia,” kata Xiao seperti dikutid dari detikcom, Kamis (6/2/2020).
Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumpulkan para menteri di Istana Presiden Bogor untuk membahas kebijakan yang diambil terkait virus corona tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang memiliki kewenangan penyetopan penerbangan langsung RI-China juga menyatakan, bahwa apa yang dilakukan Indonesia juga dilakukan banyak negara lain. “Kan yang kita lakukan ini sama yang diberlakukan oleh negara-negara lain. Kita sebetulnya sangat hati-hati untuk melakukan itu,” tuturnya.
Berdasarkan data BPS, sepanjang tahun 2019 Indonesia dikunjungi oleh sekitar 16,1 juta wisman. Dari jumlah tersebut, turis China menempati peringkat kedua turis terbanyak yang datang ke Indonesia sebanyak 2,07 juta kunjungan.(pin/dtc)