25 radar bogor

Cetak Lulusan Terampil, SMK Muhammadiyah 4 Gandeng IDUKA

SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi bekerjasama dengan IDUKA yang sesuai dengan jurusan di sekolah tersebut.
SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi bekerjasama dengan IDUKA yang sesuai dengan jurusan di sekolah tersebut.

CILEUNGSI-RADAR BOGOR, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus dapat mencetak tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan dunia industri. Makanya, perlu membangun sinergitas antara SMK dengan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA).

Demi mewujudkan itu, SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi bekerjasama dengan IDUKA yang sesuai dengan jurusan di sekolah tersebut. Pengawas SMK KCD Wilayah I Dina Martha Tiraswati mengatakan, banyak SMK yang belum melakukan kerjasama dengan sektor Industri.

“SMK Muhammadiyah 4 menjadi salah satu SMK yang berani melangkah lebih dulu tanpa mendapat bantuan dari pemerintah,” ujarnya usai menghadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman Kelas Industri dan Sertifikasi IDUKA antara SMK Inovasi Muhammadiyah 4 Cileungsi dengan Industri dan Dunia Kerja di gedung SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi, Kamis (10/12/2020).

Dari kerja sama ini, Dian menjelaskan, sekolah akan mendapatkan ilmu sesuai kebutuhan tenaga kerja industri. IDUKA sendiri dapat menyerap tenaga kerja yang sudah terampil melalui program ini. Bukan hanya murid, sambung Dian, namun guru-gurunya pun turut mendapat pelatihan di industri yang dikerjasamakan.

Di tempat yang sama, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi, Drs. Dadang Sufyan Saifullah, M. Pd. mengatakan, saat ini Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan tengah fokus dalam mengembangkan SMK salah satunya dengan penguatan kurikulum.

“Kurikulum itu “Ruh”nya SMK, berbeda dengan sekolah menengah atas atau umum, lulusan SMK 80 persen harus siap bekerja,” ujarnya kepada Radar Bogor. Untuk itu, perlunya penyusunan kurikulum bersama antara SMK dengan IDUKA.

Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi Eko Endro Purnomo, SE. M.Pd. mengatakan, nota kesepahaman ini merupakan proses kerjasama dalam peningkatan kompetensi para murid SMK sehingga lulusannya telah siap bersaing dan seirama sesuai kebutuhan di dunia industri.

“Kelas industri ini akan dimanfaatkan sebagai tempat belajar dan praktik selama dua tahun dan diatur dalam kurikulum,” jelasnya.

Dengan harapan, Eko meneruskan, nantinya akan semakin erat antara SMK dengan Industri yang bekerjasama sehingga mencetak pekerja terampil. “Ketika sudah lulus, sudah sesuai dengan harapan dunia industri,” tandasnya.(cok)