BOGOR – RADAR BOGOR, Kampung Budaya Sunda Paseban menjadi tempat lokasi peristirahatan bagi para peserta Farmtrip 2020.
Selain itu, lokasi ini juga merupakan tempat wisata pertama yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Sayaga Wisata Kabupaten Bogor dengan menyuguhkan pemandangan alam nan asri.
Direktur Utama (Dirut) PT. Sayaga Wisata, Supriadi Jufri mengatakan, Kampung Budaya Sunda Paseban yang terletak di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, puncak Bogor dengan luas kurang lebih 6 hektare ini, merupakan tempat wisata pertama yang dikelola oleh perusahaan yang dipimpinnya itu.
Ia mengaku, jika PT Sayaga Wisata baru setahun belakangan ini memperoleh ijin untuk mengembangkan tempat-tempat wisata yang berada di Bumi Tegar Beriman, terutama di Paseban tersebut.
“Kebetulan yang menjadi pilot project pertama untuk usaha wisata oleh PT. sayaga wisata adalah Kampung Budaya Sunda Paseban,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk ke depan pihaknya berharap jika Kampung Budaya Sunda Paseban selain menjadi tempat wisata juga semua kegiatan kebudayaan dapat dipusatkan di lokasi tersebut.
Karena, ke depannya lokasi Kampung Budaya Sunda Paseban akan difasilitasi dengan berbagai pondok penginapan khas bangunan Sunda, theater, Tangkuban Perahu dan pemandangan alam berupa curug milik Perhutani, pertunjukan wayang golek, museum keris, dan terdapat kujang terbesar di dunia.
“Di lokasi ini wisatawan nantinya yang berkunjung akan disuguhkan dengan pusaka khas Sunda yakni kujang terbesar di dunia yang juga telah masuk rekor Muri. Mudah-mudahan, setelah dikelola oleh Sayaga Wisata semua kegiatan budaya terutama anak-anak sekolah atau pendidikan bisa dipusatkan di sini,” terangnya.
Ia tak menampik, untuk saat ini bila akses menuju ke lokasi tempat usaha yang dikelolanya itu masih sangat buruk.
“Tapi mudah-mudahan dengan dorongan dan dukungan dari ibu Bupati Bogor, Ade Yasin, sekarang ini sudah mulai adanya perbaikan jalan mulai dari arah pintu masuk wisata Cilember ke arah Paseban ini, dan mungkin tahun depan perbaikan jalan itu sudah selesai. Jadi untuk aksesnya yang mudah, wisatawan dapat mulai dari Cimory Riverside kemudian masuk ke arah Gang Pesantren lalu naik ke Paseban yang jaraknya sekitar 3-4 kilometer yang juga dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat,” jelasnya.
Selain itu, sambungnya, untuk pengelolaan lokasi tersebut PT Sayaga Wisata akan mematok harga tiket masuk bagi wisatawan yang berkunjung, mulai dari dari Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per orang.
Kemudian, lanjut Supriadi, ke depan pihaknya juga akan membangun pondokan bagi para wisatawan yang hendak menginap dengan biaya menginap bervariasi.
“Di sini juga kita menyediakan bagi wisatawan yang datang ke sini dapat bersepeda bersama keluarga mulai start dari Masjid Atta’awun menuju Paseban dengan jarak tempuh kurang lebih 6 kilometer. Yang biayanya itu sudah termasuk dengan biaya saat menginap di sini,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, guna memperkenalkan dan memulihkan perekonomian di sektor wisata, dimana pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Badan Promosi Pariwisata menggelar Famtrip 2020 yang diikuti sebanyak 70 orang peserta selama dua hari hari satu malam.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Bogor, H. Zainal Syafruddin mengatakan, kegiatan hari ini dalam rangka uji coba memperkenalkan paket wisata sebagai program dari pemulihan ekonomi sektor pariwisata.
Pemulihan ekonomi pasca pandemi ini sangat dibutuhkan, khususnya di sektor pariwisata yang dimana dalam berkunjung ke lokasi wisata mesti menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di tengah wabah Covid-19. (pin)