Mendikbud: Rekrutmen Guru Honorer Jadi Bentuk Apresiasi di Hari Guru Nasional 2020

Mendikbud Nadiem Makarim.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Mendikbud Nadiem Makarim menyebutkan, rekrutmen guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN) lewat skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak ( PPPK) merupakan salah satu apresiasi kepada guru, agar kesejahteraan mereka mengalami peningkatan.

“Kami di Kemendikbud dari awal berkomitmen untuk memperjuangkan hak guru lewat rekrutmen menjadi ASN PPPK, agar bisa mengembangkan pendidikan, profesionalisme, tentunya untuk kesejahteraan guru,” ungkap dia saat sambutan upacara Hari Guru Nasional dari Gedung Kemendikbud yang disiarkan secara daring, Rabu (25/11/2020) melansir Kompas.

Nadiem menekankan, semua kalangan masyarakat menjadi bukti di pandemi Covid-19, bahwa guru tidak pernah menyerah dengan keadaan. Lalu, semua murid dan orangtua juga mampu beradaptasi dan bisa bekerjasama dengan guru, agar terus bisa menimba pendidikan di saat pandemi Covid-19.

“Saya sangat terharu melihat dan mendengar cerita-cerita hebat, dedikasi, kesungguhan bapak dan ibu guru untuk bergerak mencari solusi agar proses belajar anak-anak Indonesia tidak terhenti,” jelas dia.

Dia mencontohkan, ada guru yang sudah menggunakan pembelajaran daring saat pandemi Covid-19. Ada juga guru yang membuat anak-anak menjadi kelompok kecil, dan didatangi secara bergiliran. Lalu, ada juga guru yang sudah memperbolehkan muridnya untuk masuk ke sekolah, dengan menggunakan jadwal bergilir dan protokol kesehatan yang sangat ketat.

“Ada juga yang mendatangi rumah siswa dan berdiskusi dengan orangtua siswa untuk membantu proses belajar mengajar di rumah, dan ada yang mencari sinyal di sebrang sungai dan sebagainya,” tegas Nadiem. Untuk itu, apresiasi rekrutmen guru honorer menjadi ASN PPPK hanyalah hal kecil.

Mendikbud Nadiem Makarim.

Namun, langkah itu sangat berharga, agar guru honorer bisa mampu meningkatkan kehidupan di posisi yang lebih layak. “Kami ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua guru dan tenaga kependidikan. dengan semangat juang yang tinggi dan kesabaran bapak atau ibu guru semua, pembelajaran tetap berjalan, meski dengan segala keterbatasan,” pungkas dia. (*/ran)