Kuliah Tatap muka, Mahasiswa Senang, Dosen Bimbang

Ilustrasi Mahasiswa kuliah secara daring.

BOGOR-RADAR BOGOR, Tidak hanya sekolah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim juga bersiap membuka perkuliahan tatap muka.

Dengan catatan, kampus yang ingin melakukan perkuliahan tatap muka harus melalui ketentuan Ditjen Pendidikan Tinggi.

Dimana ada beberapa syarat yang harus ditetapkan oleh kampus-kampus yang akan melaksanakan perkuliahan tatap muka. Salah satunya memberikan fasilitas pendukung protocol kesehatan pencegahan covid-19.

Namun, rencana perkuliahan tatap muka justru menimbulkan pro dan kontra dikalangan mahasiswa dan dosen.

Seperti di Universitas Pakuan. Sejumlah mahasiswa nampak senang jika perkuliahan tatap muka dibuka.

Sedangkan sejumlah dosen masih bimbang jika perkuliahan tatap muka dibuka.

Ilustrasi Mahasiswa kuliah secara daring.

Ander, mahasiswa jurusan Sastra Inggris Universitas Pakuan, salahsatunya. Kepada radarbogor.id ia mengaku senang jika perkuliahan tatap muka dibuka.

“Senang sekali tentunya, karena kita semua tau kalau perkuliahan online itu sangat tidak enak. Pusing rasanya berdiskusi secara online. Sangat setuju juga kalau nanti januari ada kuliah tatap muka lagi, dan untuk persiapan menjalankan kuliah tatap muka sama seperti sehari-hari ini pakai masker dan rajin cuci tangan aja sih.” Ujar Rabu (25/11/2020).

Hal senada dikatakan Adinda mahasiswi Unpak lainya. Mahasiswi jurusan PGSD Universitas Pakuan itu mengaku senang jika perkuliahan tatap muka kembali dibuka.

Menurutnya, kuliah tatap muka ini banyak disetujui oleh mahasiswa tingkat akhir. Karena bagi mereka pembelajaran online dinilai tidak efisien karena harus melakukan bimbingan yang dikatakannya kurang dapat dimengerti.

“Kalau kuliah tatap muka dilakukan nanti januari tentunya happy ya, selain kangen suasana kampus, yang paling penting tentunya bimbingan tugas akhir disemester ini juga lebih gampang, gak harus bimbingan online yang cukup bikin pusing dan gak semua orang bisa ngerti apa yang dijelasin dosen lewat online kan.” Kata Adinda, mahasiswi jurusan PGSD Universitas Pakuan pada radarbogor.id, Rabu (25/11/2020).

Pun dengan Guntur Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan. Ia setuju dengan dimulainya perkuliahan tatap muka.

Ilustrasi Mahasiswa kuliah secara daring.

Namun ia meminta agar ada Persiapan-persiapan yang matang untuk menyambut kuliah tatap muka. Baik dari kampus maupun mahasiswanya.

Selain dengan membawa sendiri alat protokol kesehatan, mereka juga sadar akan pentingnya menjaga jarak agar tidak ikut tertular.

“Protokol kesehatan seperti disediakannya wastafel untuk cuci tangan disetiap sudut bangunan dan banner-banner yang berisikan ajakan untuk mematuhi 3 M juga telah disediakan oleh pihak kampus Unpak guna mengajak para mahasiswa tetap patuh pada aturan prokes covid-19,” tuturnya.

“yang jelas ketika mahasiswa sudah mulai kuliah tatap muka, saya akan mempersiapkan alat-ala protokol kesehatan pribadi ya, seperti pakai masker, membawa handsanitizer dan lainya,” tambah Guntur.

Sementara itu sejumlah dosen di universitas Pakuan nampak bimbang dengan remcana perkuliahan tatap muka.

Mereka berdalih, kondisi saat ini masih belum memungkinkan untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka.

Ilustrasi Mahasiswa kuliah secara daring.

kalaupun tetap diadakan kuliah tatap muka, seluruh badan dan organisasi kampus harus benar-benar mematuhi dan mengawasi protocol kesehatan yang berlaku di lingkungan kampus.

“kalau dibilang setuju atau tidak setuju sebenarnya itu keputusan yang sudah sangat efektif yang dibuat oleh Para Menteri. Namun, sampai saat ini masih banyak angka persebaran yang masih terus naik meskipun yang sembuh kian meningkat,” kata Ratih Siti Aminah, dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Pakuan, kepada radarbogor.id Rabu (25/11/2020).

Meski demikian, jikapun perkuliahan tatap muka harus tetap dilaksanakan, sebaiknya pada bulan Juli 2021 mendatang.

“Kalaupun harus tetap ada perkuliahan tatap muka, itu membutuhkan waktu yang cukup panjang, seperti kita ketahui saat ini, vaksin corona baru akan diluncurkan bulan januari dan itu banyak pihak yang akan disuntik sehingga kemungkinan untuk saat ini menurut saya perkuliahan tatap muka bagusnya dilaksanakan bulan juli setelah vaksinasi corona selesai.” Kata Ratih Siti Aminah, dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Pakuan.

Hal senada dikatakan Dosen Ilmu Komunikasi Unpak, Sardi. Menurut nya, uliah tatap muka ini kemungkinan banyak disetujui hanya untuk mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas akhir. Karena dinilai dapat melancarkan kegiatan para mahasiswa tersebut.

“Mungkin jika akan diadakan perkuliahan offline, baiknya hanya untuk mahasiswa yang sedang mengerjakan praktek-praktek yang hanya dapat dilakukan di kampus saja, dan untuk mahasiswa yang hanya sekedar bellajar sharing materi itu bisa tetap dilakukan secara online. Saya bilang seperti ini karena masih melihat kondisi pandemi ini belum cukup turun data korbannya,” tukasnya. (all/mg5/mg6)