BOGOR-RADAR BOGOR, Mahasiswa UPI Kampus Purwakarta menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Pasalnya, KKN-T Tahap 1 telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni.
Namun antusias dari KKN-T Tahap 2 pun tidak kalah membaranya. Perihal teknis pelaksanaannya pun sserupa dengan Tahap 1, yakni dilaksanakan selama bulan November-Desember, yakni kisaran 1 bulan ke depan.
KKN merupakan momen yang dinantikan oleh mahasiswa tingkat akhir. Karena disinilah kesempatan mahasiswa terjun ke lapangan dan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat sekitar.
Di tengah pandemi covid-19 tahun ini, KKN dilaksanakan secara mandiri di daerah atau domisilinya masing-masing.
Tidak seperti KKN yang dilaksanakan tahun sebelumnya, KKN tahun ini harus dilaksanakan secara daring. Daring yang dimaksud yaitu terhubung dengan jaringan. KKN daring dilaksanakan guna meminimalisir risiko penularan covid-19 secara berkala.
Salah satu mahasiswa, Eksa Sulistianingrum (PGSD 2017) yang melaksanakan KKN-T Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor menyelenggarakan “Sosialisasi Pencegahan Dampak Covid-19 dengan Siswa SD Secara Daring”.
Kegiatan sosialisasi daring tersebut mendapatkan respon yang positif dari beberapa siswa SD di desa Sukamantri. Pasalnya dengan diadakan sosialisasi ini, mereka menjadi teredukasi dengan pemgetahuan dan pemahaman perihal pencegahan dampak Covid-19.
Sosialisasi ini diharapkan dapat memberi pemahaman kepada siswa-siswi SD dalam upaya pencegahan dampak Covid-19. Dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai macam pencegahan dampak Covid-19 terkhusus di bidang pendidikan.
Salah satunya yaitu mengedukasi siswa/siswi melalui berupa video maupun media pembelajaran yang sekiranya tepat untuk digunakan saat pendemi Covid-19.
Seraya dengan hal tersebut, maka dengan adanya mahasiswa UPI yang sedang melaksanakan KKN tahap kedua ini dapat mengupayakan agar siswa-siswi dapat selalu mematuhi anjuran dari pemerintah dengan mematuhi protokol kesehatan dan melakukan social distancing guna memutus rantai penularan Covid-19 khususnya di daerah Kabupaten Bogor.
Sebetulnya, belajar dapat dilaksanakan dimana saja. Karena tidak adanya alasan untuk seseorang tidak belajar. Dengan adanya pembelajaran daring seharusnya menjadi daya kreativitas dalam mengembangkan ide-ide cemerlang yang dapat ia kembangkan pada saat PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Tentu adanya kendala yang dirasakan oleh siswa dan siswi dalam pembelajaran saat ini. Keminiman kuota dan jaringan sempat menjadi hambatan untuk belajar.
Pengabdian masyarakat khususnya untuk anak sekolah dasar dalam pencegahan dampak covid-19 dan penjelasan berkaitan dengan program KKN Tematik UPI yang dilaksanakan sekitar satu bulan.
Antusias siswa sangat membuat mahasiswa tergugah dalam memberikan stimulus dan dorongan untuk pendampingan mengatasi kesulitan pembelajaran secara daring. Banyak sekali siswa-siswi yang kurang memahami proses dari PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Himbauan mengenai tetap mematuhi protokol kesehatan merupakan salah satu upaya yang dapat diaplikasikan kepada siswa-siswi. Melalui #IngatPesanIbu dengan melakukan gerakan 3M yang direlease oleh pemerintah pada bulai Mei lalu, dirasa akan memutus rantai penularan covid-19.
Jika pada penerapannya dapat disadari oleh diri sendiri. Karena jika bukan kita, siapa lagi? maksudnya adalah sikap dan perilaku sehat itu hadirnya dari masing-masing individu itu sendiri.
Tak lupa, untuk mengajarkan kepada siswa-siswi untuk berprilaku hidup secara sehat itu harus diberitahukannya secara pelan-pelan bahkan harus dijelaskan dengan cara yang konret.
Misalnya, dengan kita menerapkan dahulu ke diri sendiri barulah anak akan meniru dan melihat orang tuanya mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan.
Untuk itu, peran dari orang tua sangatlah penting dalam menumbuhkan sikap peka terhadap covid-19 yang semakin marak meningkat penyebarannya.
Karena gentingnya penyebaran covid-19 saat ini, perlu adanya kesadaran dalam diri sendiri bahwa pentingnya menjaga diri demi memutus rantai penyebaran covid-19.
Dengan kata lain, bahwa apapunitu datangnya dari diri sendiri, jika kita tidak ingin tidak terkena covid-19 maka kita sendiri harus menjaga diri sebaik mungkin.
“Diharapkan dengan kehadiran mahasiswa UPI, siswa-siswi akan merasa terhibur dan membantu mereka dalam mengatasi kesulitan pembelajaran daring,” Ujar Eksa Sulistianingrum, mahasiswa UPI.
Demi kesinergian KKN-T yang akan berlangsung, tak lupa mahasiswa melakukan sosialisasi secara daring melalui via whatsapp. Tak terkira bahwa memang betul, kehadiran mahasiswa sangatlah dinantikan di tengah masyarakat. Karena mereka mengharapkan ada perubahan serta tupoksi pada seharusnya.
Masyarakat berhadap dengan polemik yang mungkin belum terjawab substansinya. Dengan hal tersebut, melalui sosialisasi dampak pemcegahan Covid-19 semoga menjawab titik terang dan lebih jauh pemahamannya mengenai pencegahan dampak Covid-19 di Desa Sukamantri. (*/ysp)