JAKARTA-RADAR BOGOR, Nasib tim panjat tebing di Olimpiade Tokyo 2020 ditentukan pada 14 November mendatang. Hal itu terjadi karena Kejuaraan Asia terancam. Event tersebut dijadwalkan berlangsung pada 10–13 Desember mendatang di Xiamen, Tiongkok.
Namun, Xiamen mengundurkan diri sebagai tuan rumah. Saat ini Federasi Panjat Tebing Dunia (IFSC) mencari kandidat pengganti. Kejuaraan Asia tersebut menjadi kualifikasi terakhir untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Hanya satu tiket yang direbutkan, yakni mereka yang menjadi juara. Nomor yang dipertandingkan juga hanya nomor combined.
Pelatih Hendra Bassir menyatakan, meski ada atau tidak Kejuaraan Asia, pelatnas tetap berjalan. Mereka menyusun rencana jangka panjang menatap Olimpiade Paris 2024. Saat itu panjat tebing akan dipecah menjadi nomor speed, lead, boulder, dan combined.
”Kami tetap latihan seperti biasanya. Tujuan kami ubah ke Paris. Waktu empat tahun itu cepat. Saat ini kami mulai menyusun kerangka tim,” kata Hendra.
Kesempatan lolos Olimpiade tahun depan memang hampir mustahil. Jika tidak ada host pengganti Xiamen, diputuskan Kejuaraan Asia batal.
Hendra menjelaskan, opsi kedua jika belum ada host, peraih tiket zona Asia ditentukan dari hasil World Championship 2019. Dari perolehan ranking, climber dari Korea Selatan berhak atas tiket itu.
”Kami ubah target tahun ini. Tahun depan juga belum tentu ada kejuaraan yang diselenggarakan. Kemudian, ada Asian Games 2022. Waktunya tidak banyak,” ujarnya. (jpc)