BOGOR – RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Bogor) masih mengandalkan PPSDM milik Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido, Kabupaten Bogor sebagai pusat isolasi pasien Covid-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Artinya, pengajuan hotel sebagai tempat isolasi belum dibutuhkan Pemkot.
Hal itu ditegaskan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim saat ditemui Radar Bogor di kawasan GOR Pajajaran, Minggu (8/11/2020).
Menurut Dedie, saat ini BNN Lido baru terpenuhi sekitar 30 persen. Artinya, masih banyak ruang jika ingin mengisolasi pasien OTG.
“Memang kita juga sudah membahas detail untuk proses administrasi pemakaian hotel untuk OTG dan sudah kita koordinasikan dan diskusikan dengan BPKP Jabar. Intinya, begitu kebutuhannya datang proses administrasi bisa kita lakukan itu saja. Jadi sifatnya standby, siaga,” tegas Dedie.
Jadi untuk itu, saat ini Dedie menganggap kondisi Kota Bogor belum pada titik emergency. Belum berada pada titik dimana Pemkot membutuhkan keberadaan hotel bakal pasien OTG.
Kecuali memang, jika kapasitas BNN Lido sudah berada di atas 50 persen atau sudah mendekati ambang batas kapasitas. Karena jika sudah menuai kesepakatan, maka pembayaran mau tak mau harus dilakukan. Sementara di sisi lain, penampungan OTG lainnya masih mencukupi.
“Kemarin kan ada revisi soal pembiayaan. Tapi diluar itu ada keberatan dari pihak hotel. Karena pihak hotel itu nantinya dibayar hanya berdasarkan rumusan okupansi yang kalau menurut mereka kurang bisa memenuhi standar pembiayaan. Jadi itu yang harus kita bicarakan dengan pihak hotel,” urainya.
Akan tetapi memang, Pemkot tak bisa lari dari ketentuan administrasi yang ada. Maka dari itu, penentuan hotel mana yang akan dijadikan tempat isolasi belum pasti. Namun yang jelas, hotel bisa mendekatkan kepada ketentuan yang diharapkan.
“Makanya kita tidak pernah menyebut nama hotel. Karena belajar dari pengalaman sebelumnya, begitu disebut hotel punya dampak. Terus juga waktu itu skema pembiayaannya hanya pada kamar yang dipakai. Kan gak mungkin digabung, dengan yang covid dan yang tidak covid. Orang kan keburu takut,” jelasnya.
“Jadi memang ada beberapa alternatif hotel yang bisa dipakai apabila kita nanti masuk pada titik kedaruratan,” tutupnya. (dka)