BOGOR – RADAR BOGOR, Nasib renovasi besar – besaran yang akan dilakukan di kawasan GOR Pajajaran nampaknya belum menemukan titik cerah.
Tawaran pinjaman dari pemerintah pusat dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga belum tuai kejelasan. Sehingga, renovasi kawasan GOR Pajajaran akhirnya belum ditemui dari mana sumber anggarannya.
“Kita kan nanti minta bantuan dari pusat, provinsi, atau dari APBD. Kita coba cari alternatif semaksimal mungkin biar bisa diwujudkan,” aku Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim pada radarbogor.id usai rapat lanjutan dengan pembahasan renovasi GOR Pajajaran, di Balaikota, Jumat (6/11/2020).
Dengan pernyataan Dedie itu, kemudian melahirkan spekulasi bahwa pemerintah pusat belum menyetujui usulan bantuan PEN untuk Kota Bogor. Dimana saat itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengusulkan Rp2,05 triliun.
Tak hanya untuk renovasi kawasan GOR Pajajaran, usulan itu juga untuk pembangunan kantor pemerintahan baru di Bogor Timur.
“Maka dari itu kita tadi koordinasikan lagi. Juga sehubungan dengan penunjukan Kota Bogor sebagai calon pelaksanaan Porda Jabar Tahun 2026. Kita coba persiapkan bagaimana ke depan ini GOR ini mulai kita carikan alternatif untuk mulai bisa didanai revitalisasinya,” urainya.
Dedie juga menjelaskan apa saja kemudian yang akan direnovasi di kawasan GOR Pajajaran. Saat ini, Detail Enginnering Desain (DED) yang dipakai masih desain tahun 2016 silam.
Ia pun mengaku belum ada perkembangan yang signifikan terkait dengan bagaimana GOR bisa direvitalisasi dan dimaanfaatkan secara optimal kedepan. Meskipun ada beberapa hal yang harus diperbaiki.
Selain renovasi stadion utama (sepakbola), perbaikan juga akan dilakukan di stadion indoor basket. Lalu perbaikan di titik sarana dan prasarananya itu sendiri. Jadi, ada tiga area utama yang akan dilakukan renovasi besar – besaran.
“Sarana penunjang seperti kantor – kantor. Disporanya, kantor KONi, kemudian juga di daerah situ ada fasilitas lain yang harus kita satukan nanti. Nah ini harus sudah mulai kita pikirkan dari sekarang,” pungkasnya. (dka)