Ini Tips Menjalankan AN Bagi Sekolah dan Guru

Ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan bahwa Asesmen Nasional (AN) mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Namun, tentunya perlu upaya yang harus dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan oleh sekolah ataupun madrasah.

Ketua Yayasan Guru Belajar Bukik Setiawan mengatakan, dari pihak sekolah yang perlu dilakukan adalah meminta guru untuk melakukan analisis terhadap tujuan pembelajaran.

Kegiatan dan konten pembelajaran yang diajarkan harus memiliki potensi mengembangkan kompetensi literasi, numerasi dan karakter.

“Kira-kira mana yang paling dekat dengan kompetensi itu, masing-masing guru perlu tau mana yang bisa memberikan kontribusi terbesar,” ucap dia dalam webinar Jurus Jitu Lulus Asesmen Nasional, Selasa (3/11/2020) malam.

Kedua adalah melakukan perencanaan pembelajaran kolaboratif berbasis pada murid yang diajar. Jadi kolaborasinya tidak hanya guru berbasis mata pelajaran, melainkan keseluruhan guru di tingkat kelasnya masing-masing.

Ilustrasi

“Kalau mengajar kelas yang sama itu guru-gurunya harus kolaborasi, berdiskusi melakukan analisis capaian pembelajaran yang bisa menjadi tujuan bersama atau setidaknya bisa menganalisis beban tugas para murid. Misalnya kelas berbeda tapi itu semua di kelas 7, semua mata pelajaran gurunya harus berkumpul jadi satu sehingga bisa merancang pengalaman belajar pada murid,” terang Bukik.

Lalu, perbanyak juga forum berbagi praktik baik pembelajaran berbasis kompetensi, menurut dia temu pendidik jangan hanya di daerah saja, tapi juga perlu antar sekolah.

“Tiga ini setidaknya yang realitstis dilakukan sehingga kita bisa lebih sensitif dan peka dalam memanfaatkan hasil level AN pada lingkup sekolah,” tambahnya.

Untuk para guru, yang harus dilakukan hampir sama. Yakni mulai melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk memahami kompetensi awal murid sebagai dasar untuk menyusun perencanaan pembelajaran.

“Itu harus mulai dibiasakan. Saya percaya guru dan sekolah dengan dukungan yang tepat mampu menyusun asemen numerasi, literasi, dan karakter. Tidak harus sempurna, sesuai dengan kemampuan sekarang bikin dulu saja, kalau butuh perbaikan itu nanti kita revisi, tapi mulailah dengan membiasakan untuk membuat asesmen di awal pembelajaran,” kata dia.

Lalu, para guru juga perlu mengurangi tugas untuk para murid. Dengan begitu, waktu untuk meningkatkan kualitas soal pun menjadi banyak demi meningkatkan kemampuan peserta didik.

Ilustrasi

“Perlu mengurangi tugas, karena semakin dipapras, maka guru itu bisa mendapatkan energi yang lebih banyak untuk meningkatkan kualitas tugasnya karena kalau kita kasih tugas yang lebih banyak, energi kan habis, sedikit aja tapi kualitas bagus dan nanti dikasih umpan balik (oleh murid),” pungkasnya. (jawapos)