JAKARTA-RADAR BOGOR, Adapun bulan purnama Halloween kali ini juga dikategorikan sebagai micro-moon atau minimoon.
Sebab, fenomena ini akan terjadi saat bulan mendekati titik terjauhnya dari Bumi dalam orbit elipsnya. Misalnya, pada 30 Oktober, bulan akan berada di jarak 252.522 mil (406.394 kilometer) dari Bumi.
Jarak tersebut tergolong lebih jauh dari jarak rata-rata, yaitu sekitar 238.900 mill (384.500 kilometer).
Perlu diketahui bahwa orbit bulan tidak benar-benar berbentuk lingkaran, sehingga terkadang lebih dekat (perigee) atau lebih jauh (apogee) ke Bumi.
Sulit untuk melihat perbedaan antara perigee, bulan purnama biasa, dan apogee dengan mata telanjang.
Namun, menurut astronom amatir Ian Musgrave, Anda dapat melihat sedikit perbedaan pada ukuran bulan jika memotretnya.
“Saya senang mengambil gambar dari bulan perigeedan bulan apogee, kemudian membandingkannya,” kata Musgrave sebagaimana dikutip ABC, Sabtu (31/10/2020).
Sementara, bulan akan berada dalam jarak terdekatnya ke Bumi selama pertengahan bulan, yaitu saat fase bulan barunya pada 15 November 2020.
Akan tetapi, menurut astronom Fred Watson, Anda tidak dapat menyaksikannya.
“Bulan baru berada dalam arah yang sama dengan Matahari. Jadi, kita tidak dapat melihatnya meskipun besar karena berada di titik terdekatnya dengan Bumi,” jelasnya.
Anda hanya dapat melihat bulan baru saat bulan tersebut lewat di depan Matahari selama gerhana matahari. (kompas/ran)