JAKARTA-RADAR BOGOR, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, dr. Joni Wahyuhadi, mengungkapkan survei selama empat bulan di masa pandemi.
Hasilnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 cukup, perilaku baik, tapi dalam implementasinya tidak selalu baik.
Perubahan perilaku terhadap ketaatan protokol kesehatan, kata dr. Joni melalui Zoom, tidak cukup hanya sebatas tahu dan mengerti.
“Maka protokol kesehatan ditegakkan dengan melibatkan polisi dan tentara untuk menggelar operasi yustisi,” kata dr. Joni dari Kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya.
Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan mengatakan bahwa buku saku tentang pedoman perilaku bisa menjadi acuan bersama dalam menerapkan perubahan perilaku di masa pandemi.
Lilik menjelaskan, mulai dari Maret sampai Oktober 2020 ini banyak perubahan yang berbeda-beda, sehingga membingungkan masyarakat.
Organisasi-organisasi masyarakat dan sejumlah lembaga membuat buku acuan tersendiri yang pemahamannya agak berbeda. Akibatnya ketika sosialisasi masyarakat menjadi bingung.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Sonny Hari B. Harmadi, selaku tim penyusun buku “Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19”, menceritakan perbedaan persepsi yang muncul saat membahas strategi penanganan bersama tim pakar.
Ia membayangkan perbedaan yang sama pun bakal dialami masyarakat. Guna menghindari itu, Sonny melanjutkan buku pedoman perubahan perilaku ini hadir untuk menyamakan persepsi.(*/ric)