Bantuan Kuota Data Kemendikbud di Kota Bogor Belum Merata

Murid SD di Kota Bogor tengah belajar daring. Sofyansyah/Radar Bogor

BOGOR – RADAR BOGOR, Bantuan kuota paket data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) belum merata di Kota Bogor.

Masih banyak pelajar yang belum menerima subsidi internet, yang menelan anggaran total Rp7,2 miliar dari pusat itu.

Hal itu diakui Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fahrudin. Menurutnya, belum semua pelajar maupun guru menerima bantuan langsung dari pemerintah pusat itu.

Pihaknya terus melakukan pengecekan di beberapa sekolah. Baru sebagian guru yang menerima paket data tersebut.

“Betul (kuotanya belum merata). Saya tanya beberapa sekolah belum cair. Udah ada kalau untuk guru yang cair,” ungkapnya saat dikonfirmasi Radar Bogor, Senin (5/10/2020).

Menurutnya, jumlah penerima subsidi kuota data itu sebanyak data pokok pendidikan (dapodik) yang telah didaftarkan Disdik.

Murid SD di Kota Bogor tengah belajar daring. Sofyansyah/Radar Bogor

Fahrudin menyebutkan sekitar 200 ribu sekolah dari berbagai tingkatan, mulai SD hingga SMA.

Jumlah itu juga merangkum sekitar 12 ribu guru yang ada di Kota Bogor. Sedangkan total murid yang terdaftar sebanyak 162.493 orang untuk jenjang PAUD, PKBM, SD, dan SMP.

“Itu kayaknya masih dalam proses verifikasi (penyebab belum cair semuanya). Tapi angka itu (yang sudah diverifikasi) terus berubah karena setiap hari ada verifikasi dan data yang valid pasti bertambah. Sampai saat ini (Senin) sudah 145.111 siswa yang sudah terverifikasi,” terangnya.

Kendati demikian, Disdik Kota Bogor masih tetap akan mengawal penyaluran paket data gratis itu. Pihaknya juga terus mencari alternatif lain untuk memudahkan sistem pembelajaran jarak jauh itu.

Fahrudin mengatakan, salah satunya dengan memberikan bantuan kepada para pelajar melalui kerja sama dengan berbagai provider atau penyedia jaringan telekomunikasi.

“Sementara mungkin kalau satu bulan kemarin kita sudah kasih dari beberapa provider. Mereka memang menyediakan pulsa gratis, tapi cuma untuk akses halaman-halaman pendidikan. Bulan berikutnya memang beli pulsa, tapi harganya cenderung sangat murah,” paparnya.

Murid SD di Kota Bogor tengah belajar daring. Sofyansyah/Radar Bogor

Salah seorang warga, Nurbaiti juga mengakui adiknya yang duduk di bangku SD belum mendapatkan paket data yang dijanjikan Kemendikbud itu. Sehari-hari, mereka memanfaatkan jaringan wifi pribadi di rumah. Belum ada pertanda subsidi atau paket data itu masuk melalui satu pun nomor keluarganya.

“Ya kita ikuti pembelajaran saja. Kalau dapat, alhamdulillah. Kalau tidak dapat, ya tidak masalah juga karena biasanya adik saya pakai jaringan di rumah,” pungkasnya. (mam/c)