Urus Vaksin Covid-19, Luhut, Terawan dan MUI Segera Terbang ke China

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan

JAKARTA-RADAR BOGOR, Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto akan terbang ke China untuk meninjau pengembangan vaksin covid-19.

Mereka akan didampingi Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir dan unsur dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi mengatakan tim dari pemeritah dan MUI akan terbang ke China pada pertengahan Oktober 2020.

Dia mengatakan tim dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) dan Komisi Fatwa MUI diajak untuk mengecek keamanan dari segi kesehatan dan kehalalan vaksin covid-19.

“Agenda spesifiknya akan melakukan pengecekan terhadap vaksin itu, yang berangkat ada tim kesehatan yang ahli di bidangnya, kemudian memeriksa tingkat akurasinya, tingkat bahayanya, semuanya kan harus dijamin aman itu. Tidak hanya aman, tapi juga apakah halal atau tidak,” tuturnya dilansir Okezone, Sabtu (3/10/2020).

Terkait kehalalan, Masduki mengatakan Wapres Ma’ruf Amin memastikan hal tersebut tidak menjadi penghambat dalam pengembangan vaksin covid-19.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan

Ma’ruf Amin mengatakan jika vaksin tidak halal maka tak menjadi masalah karena dilakukan dalam kondisi darurat.

Masduki menjelaskan verifikasi tetap dilakukan terlepas apakah vaksin itu halal atau tidak. Oleh sebab itu pemerintah juga melibatkan MUI.

“Vaksin itu menurut Kyai Ma’ruf Amin tidak menghambat untuk dipakai apakah itu halal atau itu tidak halal. Karena kalau halal jelas tidak ada masalah, kalau misalnya tidak halal, dalam kondisi darurat seperti ini, itu tidak masalah. Tapi mudah-mudahan halal,” ucap Masduki.

Setelah diverifikasi, vaksin tersebut akan didatangkan ke Indonesia sebanyak tiga juta pada November 2020.

Pada tahap pertama ini, vaksin akan diberikan ke pihak yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19.

“Tahap awal tiga juta, untuk tim kesehatan yang selama ini berada di garda depan menghadapi pasien covid-19, juga untuk TNI-Polri yang menjadi garis depan. Tahap kedua bisa untuk publik secara bertahap semuanya. Penjelasannya begitu dari Menteri Kesehatan,” ujarnya. (oke/ran)