“Kepala BBPPMPV/BPPMPV harus memiliki visi dan mindset sebagai agen perubahan agar dapat menjadi motor penggerak di lembaganya dalam menciptakan agen perubahan di lembaganya maupundi lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah menengah kejuruan,” tegas Wikan.
Untuk menjalankan peran sebagai agen perubahan tersebut maka diperlukan perubahan mindset yang revolusioner selayaknya seorang CEO perusahaan besar yang terbuka dengan perubahan.
Wikan menekankan hal ini menjadi penting karena laju perkembangan industri sangatlah cepat dan diperlukan pendidik dan tenaga kependidikan yang selalu adaptif dengan perkembangannya.
“Agar nantinya proses linkandmatch antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia industri dapat berjalan sustain dan selaras maka peran para pemimpin baik kepala balai maupun kepala SMK yang memiliki visi dan mindset selayaknya seorang CEO menjadi sangat penting,” kata Wikan.
“Kepala sekolah juga harus memiliki karakter yang kuat sebagai pembangun yang mencakup fungsi sebagai motivator, innovator, organizing
dan controlling dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK,” ujar Wikan dalam menjelaskan peran penting seorang kepala SMK.
Lebih lanjut Wikan mengapresiasi kolaborasi antara Ditjen Vokasi dengan GSM dalam menyelenggarakan Workshop Penguatan Eksosistem SMK Melalui ‘Gerakan Sekolah Menyenangkan’ bagi pengelola balai dan SMK.