BOGOR – RADAR BOGOR, Jalan rusak di Kota Bogor semakin bertambah. Jalan berlubang maupun ambrol itu bakal membahayaan pengendara di kala musim penghujan semakin sering bertandang.
Beberapa jalan bahkan menjadi akses vital masyarakat. Salah satunya, jalan rusak yang berada di jembatan penghubung Jalan Darul Quran.
Kondisinya masih memprihatinkan. Jalan yang nyaris terbelah itu belum mendapatkan perbaikan secara khusus.
Tak berbeda dengan jalan yang nyaris terbelah di Jalan Manunggal. Bahkan, jalan yang jebol sejak Maret silam itu belum mendapatkan penanganan serius.
Kendaraan roda empat juga masih dilarang melintasi jalan mendaki itu. kerusakannya mengambil separuh badan jalan.
Jika dibiarkan, jalan-jalan itu akan berpotensi semakin rusak di kala musim penghujan. Buktinya, hujan yang menyambangi Kota Bogor selama beberapa hari terakhir cukup beringas.
Selain hujan lebat, angin kencang juga menyertainya. Cuaca itu berpotensi berimbas pada beberapa jalan yang rawan amblas atau dihantam longsor.
Camat Bogor Barat, Juniarti Estiningsih mengakui, jalan-jalan itu sudah diusulkan ke dinas terkait untuk perbaikannya.
Mereka selaku pemerintah setempat hanya bisa pasrah menanti eksekusinya. Lantaran kewenangan untuk perbaikan jalan itu memang ditangani langsung Dinas PUPR.
“Kemarin memang sudah ada kesepakatannya yang dituangkan dalam berita acara, bahwa kita sudah ada tugas dan kewajiban. Masing-masing harus berbuat apa sudah dicantumkan di dalamnya. Tinggal memperkuat dengan laporan ke wali kota,” ungkapnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Ia memang mendesak agar jalan-jalan yang rusak itu segera diperbaiki. Apalagi, jalan rusak di Manunggal sudah cukup lama dibiarkan. Anggarannya juga sudah sempat dicantumkan dalam Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Minimal ada perbaikan dulu. Kayak Manunggal itu kan sudah kita usulkan melalui dana BTT ke BPBD dan PUPR dan rencananya dilaksanakan pergeseran dari BTT untuk Jalan Manunggal. Termasuk jalan ini (Darul Quran) prioritas mudah-mudahan masuk,” sebut mantan Kepala BPBD Kota Bogor ini.
Ia berharap, penanganan jalan rusak itu bisa secepatnya dilakukan. Pemerintah kecamatan sebagai user atau masyarakat juga menginginkan perbaikan akses.
Kalau dibiarkan terlalu lama, tak hanya jalan-jalan yang rusak itu semakin tergerus. Bahkan jumlah jalan yang rusak juga akan bertambah di musim penghujan nanti.
“Iya (kita akan mendesak) karena itu kan akses utama yang dipakai masyarakat. Kasihan kan kalau misal ada apa-apa. Makanya itu nanti dibuatkan di BTT,” tegasnya. (mam/c)