Mahasiswa IPB University Rancang Alat untuk Membantu Pengolah Kolang-Kaling di Leuwiliang

BOGOR-RADAR BOGOR, Pandemi Covid-19 bukanlah penghalang untuk terus berproduktif, itulah yang menjadi moto bagi lima mahasiswa IPB University.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mereka berupaya untuk berkarya dan menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat di kampus untuk membantu pengolah kolang-kaling yang masih terkendala dengan minimnya teknologi pascapanen.

H. Sanadi selaku pemilik usaha pengolahan kolang-kaling di Pasir Honje, Kecamatan Leuwiliang, Bogor memiliki keluhan atas tidak efisiennya proses pemipihan kolang-kalingnya terhadap salah satu SOP pengolahan kolang-kaling yaitu pemipihan kolang-kaling.

Pabrik pengolahan kolang-kaling skala rumah tangga milik H. Sanadi ini setiap harinya mengolah rata-rata 20-30 Kg pada hari-hari biasa. Sedangkan, apabila pada bulan puasa pabrik ini bisa mengolah kolang-kaling hingga satu sampai satu setengah kwintal dengan proses pemipihan kolang-kaling dilakukan secara manual menggunakan penumbuk dari kayu tanpa bantuan mesin. Sehingga waktu produksi pada proses pemipihan lama sehingga menurunkan produktifitas mitra.

Bahkan, sehari-hari waktu yang dibutuhkan untuk memipihkan 30 Kg membutuhkan 2,7 Jam. Oleh karena itu Beliau harus meminta bantuan pekerja untuk membantu proses pemipihan kolang-kaling sehingga menambah biaya produksi untuk membayar pekerja.

H Sanadi juga mengeluhkan bagian punggung yang sakit karena pemipihan kolang-kaling dilakukan sambil duduk dengan sedikit membungkuk. Oleh karena itu, tim PKM IPB yang beranggotakan Aziz, Ferdy, Hisyam, Nadia, dan Rahma yang dibimbing Dr.Ir.Agus Sutejo dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB berinisiatif merancang alat yang bernama “Press-Co ( Pressing Machine System of Kolang-kaling ).

Alat Press-Co merupakan mesin atau perkakas untuk memipihkan kolang-kaling berbasis silinder gerigi bertenaga kayuhan manusia. Press-Co memiliki desain yang simple, cara penggunaanya persis seperti menggunakan sepeda serta komponen alat yang ergonomis sehingga memudahkan dan meningkatkan kenyamanan, keselamatan, serta kesehatan Pekerja.

Press-Co juga 20 kali lebih cepat dibandingkan dengan alat pemipih tradisional. Untuk 30 Kg pemipihan kolang-kaling, Hanya membutuhkan 8,3 menit. Selain itu, Bapak Sanadi selaku mitra lebih hemat 100% dalam proses pemipihan kolang-kaling karena tidak perlu membayar pekerja untuk proses pemipihan kolang-kaling. Berdasarkan seluruh kelebihannya, dengan menerapkan alat ini, produktivitas mitra akan meningkat.

Akan tetapi alat ini masih sebatas rancangan. Dampak pandemi Covid-19 mengharuskan program PKM dijalankan dengan daring sehingga alat Press-Co ini masih sebatas rancangan. Setelah pandemi selesai, alat ini akan segera dipabrikasi agar bisa diterapkan secara langsung oleh mitra, yaitu Bapak Sanadi an bahkan ke seluruh pengolah kolang-kaling di Indonesia. (*/ysp)