Cara Tour Leader Bertahan Ditengah Pandemi Covid-19

Tour Leader.

BOGOR-RADAR BOGOR, Selain sektor ekonomi, pandemi juga memberi dampak amat buruk di bidang pariwisata. Hal ini membuat banyak Tour & Travel agent harus memutar otak untuk bertahan di tengah masa sulit ini.

Pandemi membuat banyak orang belajar lebih inovatif dan kreatif dalam hal beradaptasi dengan berbagai kondisi. Kemudian berpikir bagaimana mengembangkan bisnis melalui proses yang disesuaikan dengan situasi saat ini.

Seorang Tour Leader, Setyaning Yudi Puji Lestari (40) telah mendampingi banyak rombongan ke Jepang sejak 2014. Ia mendapat lisensinya sebagai Tour Leader tahun 2019 dan kadang merangkap menjadi tour guide. Sebelumnya ia menjadi guru honorer bahasa Jepang sejak 2001 di SMK.

Wanita yang kerap disapa Aning, merasakan perubahan amat besar di bidang yang ia geluti ini. Sejak Februari mendarat di Indonesia, banyak sekali jadwal tour yang dibatalkan. Tetapi akhirnya ia membuka bisnis baru selain travel.

“Yang terpikir pertama kali, karena saya backgroundnya bahasa Jepang, saya menggelar kursus online bahasa Jepang. Lalu makanan saya bikin Takoyaki karena sering diminati,” ujarnya.

Selain itu, karena tidak bisa jalan-jalan langsung, agent travelnya membuat virtual tour lewat zoom atau google meet yang diberi nama ‘Ngebolang Jepang via Dunia Maya’.

Tour Leader.

Karena situasi sulit, dua bulan belakangan anggota lain di travel agent tersebut bangkit dengan berbagai bisnis, ada yang membuka penginapa sampai trip lingkup nasional dengan protokol kesehatan. “Saya akhirnya belum terlibat dalam trip lagi, karena saya masih menghargai tenaga kesehatan,” katanya.

Para Tour Leader diberikan sarana belajar online tentang banyak hal, misalnya tanggung jawab sebagai tour leader, lalu pengetahuan umum sebuah negara.

Kelas yang diadakan untuk para tour leader ini dibuat langsung oleh Indonesian Tour Leaders Association (ITLA).  Aning sangat berharap pandemi cepat berlalu agar dapat beraktivitas kembali dengan normal. Tour dan travel bisa berjalan seperti semula,

“Sebenarnya niatan saya bikin komunitas Tour & Travel bukan semata bisnis, tetapi juga mengajak orang banyak untuk bisa mengambil hikmah di dalam setiap perjalanan. Dan memperkenalkan hal-hal tentang jepang yang menarik,” tutupnya.(*)