Nadiem Makarim Dinilai Belum Memahami Kurikulum 2013

Mendikbud Nadiem Makarim.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Banyak pro kontra yang diperoleh dari kebijakan-kebijakan pada kurikulum baru, termasuk yang sedang hangat diperbincangkan yaitu rencana menghilangkan pelajaran Sejarah di kelas 10 SMA sederajat.

Tentunya, rencana tersebut menuai komentar dari berbagai pihak, termasuk dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI)

FSGI menilai, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dinilai belum paham dengan isi yang terkandung dalam kurikulum 2013.

“Sepertinya Nadiem belum memahami kurikulum 2013,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) FSGI, Satriwan Salim mengutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Sabtu (19/9/2020).

Hal itu diungkapkannya dalam menanggapi draft perubahan kurikulum 2013 yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp.

Menurut dia, jika benar draft itu dari Kemendikbud, maka mestinya perubahan harus didahului dengan evaluasi kurikulum yang sebelumnya.

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim (DOK. RAKA DENNY/JAWAPOS)

“Harus ada evaluasi. Apa evaluasi kurikulum 2013 selama ini,” katanya.

Kalaupun sudah ada evaluasi, mestinya guru-guru sebagai pengguna (user) dari kurikulum diberikan hasil evaluasi tersebut.

“Kalau sudah ada, mana evaluasinya. Kok kami belum tahu, guru-guru belum tahu kok. Bagaimana pelaksanaan pengimplementasian kurikulum 2013. Apa evaluasinya. Ini harus berdasarkan evaluasi,” tutur Satriawan.

Sementara itu, dia mengatakan, kurikulum 2013 yang dibuat, melibatkan semua pihak yang terkait, baik itu guru, orang tua dan tokoh masyarakat dan itu diproyeksikan untuk digunakan hingga tahun 2045 mendatang.

“Kita lihat dokumen kurikulum 2013, naskah akademiknya, kurikulum 2013 itu diproyeksikan sampai 2045 loh. Jadi futuristik itu. Jadi kalau yang paham 2013, dia tidak akan genit untuk mengubah, atau mengutak-atik. Karena kurikulum 2013 itu diproyeksikan untuk 2045,” ucapnya.

“Menjawab tantangan revolusi industri, menjawab tantangan era digital dan sebagainya. Artinya kurikulum ini tidak tertinggal-tertinggal banget. Justru dia protektif ke depan. Ini bagi yang paham kurikulum 2013,” ucapnya. (pr/ran)