Jalan Raya Bojonggede Dibiarkan Rusak, Korban Terus Bertambah

Pengendara motor yang melintas harus lebih waspada saat melintasi Jalan Bojonggede yang berkubang.

BOJONGGEDE – RADAR BOGOR, Genangan air tak surut-surut di Jalan Raya Bojonggede. Jalanan di ujung Tegar Beriman itu, tak kunjung diperbaiki.

Jalan yang menghubungkan Bojonggede dan Citayam itu tampak seperti kubangan. Pengendara terpaksa harus berhati-hati saat melintas. Tak jarang, beberapa pengendara terpaksa mendorong motornya karena mogok terendam air.

Salah seorang warga, Wono mengakui, jalan tersebut sudah memakan banyak korban. Tak hanya pengendara. Bahkan gerobak pedagang yang melintasi jalan itu tak jarang terperosok hingga terjatuh. Itu lantaran genangan air berlumpur itu menutupi medan yang berlubang dan berbatu.

“Musim hujan sering banjir. Walaupun tak hujan, kadang kiriman air kali (sungai) yang meluap tumpah dan menggenangi jalan,” ungkap Wono.

Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah I Cibinong, Agus Sukwanto mengakui, jalan tersebut sudah lama rusak. Pihaknya sudah sempat menimbun bagian jalan yang rusak untuk sementara.

Hanya saja, hal itu tidak menghalangi air menggenang dan menyulitkan pengendara. Menurutnya, pembenahan jalan juga sudah masuk dalam program tahun ini. Targetnya bisa rampung sebelum memasuki tahun 2021.

Pengendara motor yang melintas harus lebih waspada saat melintasi Jalan Bojonggede yang berkubang.

“Kami sudah survei ke lokasi ke Bambu Kuning. Nanyinya akan dibeton. Pelaksanaan (rehabilitasi jalan) itu telah masuk untuk anggaran tahun 2020 ini. Mudah-mudahan bisa secepatnya kita tuntaskan,” bebernya kepada Radar Bogor, Rabu (16/9/2020).

Lelaki yang akrab disapa Apuy ini juga meminta agar masyarakat tidak perlu cemas. Ia menggaransi, timnya tidak tinggal diam dalam menangani aduan warga itu.

Apalagi, pihaknya juga sudah menggarap perbaikan jalan dan jembatan khusus di Cibinong, seperti Curug Ciriung hingga Pasar Cibinong. “Kita carikan jalan agar bisa dinormalisasi (jalan Bambu Kuning),” imbuhnya.

Sebelumnya, jalan tersebut sudah beberapa kali ditimbun. Peremajaan juga sempat dilakukan pada tahun 2018 dengan pengaspalan. Akan tetapi, sungai tetap membanjiri jalan. Penyebabnya permukaan sungai yang lebih tinggi dibandingkan jalan raya. (mg1/mg2/mg3)