Terbatasnya Mobilitas Sayur Mayur, Mahasiswa IPB Manfaatkan Lahan Kosong Untuk Bercocok Tanam di Grogol Selatan

Proses Panen Tanaman Kangkung dan Bawam Mahasiswa KKN-T IPB.

BOGOR-RADAR BOGOR, Virus COVID-19 saat ini sudah mewabah ke berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia.

Isu ketahanan pangan pun bermunculan karena penyebaran dari COVID- 19 yang semakin besar. Sehingga keterbatasan dalam mobilisasi bahan-bahan makanan, salah satunya sayuran segar dan berkualitas baik.

Dari situ, mahasiswa IPB sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB 2020 bekerja sama dengan Karang Taruna Unit RW 10 mempunyai salah satu program kerja yaitu menanam dengan memanfaatkan lahan tidak terpakai.

Yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sayuran segar masyarakat dan membuka ruang terbuka hijau di lingkungan RW 10 Grogol Selatan.

Lokasi kegiatan KKN-T mereka merupakan wilayah pemukiman padat penduduk dan sangat kurang adanya lahan terbuka hijau. Saat melakukan survey, terdapat lahan kosong yang dulunya dijadikan tempat membuang puing-puing bekas bangunan.

Kegiatan menanam ini menjadi salah satu solusi tepat guna untuk memanfaatkan lahan tersebut dan menambahkan kebutuhan sayuran segar dan berkualitas baik.

Proses Panen Tanaman Kangkung dan Bawam Mahasiswa KKN-T IPB.

Selain itu, dalam pelaksanaan kegiatan mereka tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker dan tetap menjaga jarak.

Kegiatan menanam ini diawali dengan pengolahan lahan awal, hal ini dilakukan karena kondisi lahan yang kurang baik untuk melakukan penanaman.

Pengolahan lahan ini dilakukan selama 2 hari, diawali dengan membersihkan lahan dari puing-puing bebatuan dan tanaman liar kemudian menggemburkan hingga kondisi tanah gembur dengan baik.

Mereka lalu melakukan pemupukan tanah untuk memperbaiki nutrisi di dalam tanah menggunakan 3 bahan, yaitu dolomit, pupuk kandang, dan arang sekam.

Dolomit digunakan untuk menetralkan pH tanah, itu digunakan karena kondisi pH tanah lahan yang cenderung asam ditandai tanah berwarna merah bata.

Sementara pupuk kandang berfungsi untuk mempertahankan struktur fisik tanah sehingga akar dapat tumbuh secara baik, dan arang sekam digunakan untuk memperbaiki struktur fisik, kimia, dan biologi tanah serta mampu meningkatkan porositas tanah sehingga menjadi gembur dan mampu menyerap air.

Proses Panen Tanaman Kangkung dan Bawam Mahasiswa KKN-T IPB.

Penanaman tanaman sayuran menggunakan 2 jenis bibit yaitu kangkung darat dan bayam. Karena dua komoditas sayuran ini pertumbuhannya cepat dan banyak disukai untuk dikonsumsi.

Mereka juga menggunakan teknik pemupukan Spot placement untuk tanaman kangkung dengan membuat lubang di samping bibit tanaman kurang lebih 5-10 cm untuk memasukkan pupuk.

Sedangkan, tanaman bayam menggunakan pemupukan dengan cara disebar langsung pada bedengan secara merata. Setelah penanaman selesai, bedengan pada lahan disiram dengan air mengalir secara rutin setiap pagi dan sore hari.

“Kegiatan menanam ini memang sudah sangat lama ingin dilakukan, namun memiliki keterbatasan SDM dan pengetahuan mengenai cara pengolahan lahan serta menanam yang baik benar. Kedatangan mahasiswa IPB yang melakukan KKN-T di lingkungan RW 10 diharapkan mampu memanfaatkan dan memaksimalkan lahan kosong di wilayah RT 03 ini untuk dijadikan area pertanian dan menjadi contoh daerah lain untuk memulai kegiatan pertanian di perkotaan” ujar Ifan Apandi, Ketua Karang Taruna RW 10.

Hasil yang didapatkan dari kegiatan menanam melalui pemanenan tanaman pun cukup memuaskan. Pemanenan tanaman dilakukan pada minggu ke-4 setelah tanam saat pertumbuhannya sudah maksimal.

Proses pemanenan dilakukan oleh Mahasiswa IPB, Karang Taruna RW 10, Kelompok Tani RW 10, dan, masyarakat sekitar. Tanaman kangkung yang dihasilkan sebanyak 31 ikat dengan masing-masing beratnya adalah 300 gram.

Proses Panen Tanaman Kangkung dan Bawam Mahasiswa KKN-T IPB.

Sedangkan tanaman bayam yang dihasilkan sebanyak 21 ikat dengan masing-masing beratnya adalah 300 gram. Tanaman kangkung dan bayam yang sudah dipanen ini kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar di lingkungan RW 10 Grogol Selatan. (*/ran)