400.000 Mahasiswa Diminta Terjun Bantu Pemulihan Ekonomi

Ilustrasi Mahasiswa

JAKARTA-RADAR BOGOR, Untuk membantu pemulihan perekonomian bangsa yang sedang terpuruk akibat Covid-19, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesditjen Dikti), Paristiyanti Nurwardani mengatakan akan menerjunkan 400.000 mahasiswa untuk bersama-sama turun ke daerah untuk membangun daerah masing-masing.

Perguruan tinggi akan berada di garda terdepan, dalam hal ini melalui skema Kampus Merdeka.

Paris menuturkan, kehadiran mahasiswa ini untuk membantu negara melakukan identifikasi masalah dan mencari solusi, yakni produk jasa apa yang dapat menjadikan daerah tersebut bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Pasalnya, untuk membalikan ekonomi dari minus delapan ke plus lima tidak mudah.

“Kampus Merdeka akan turun untuk memenangkan melawan Covid-19 dengan mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi,” kata Paris dalam dialog dengan media di Jakarta, Sabtu (5/9/2020).

Paris menuturkan, tidak mudah membalikan kondisi ekonomi bangsa yang sedang terpuruk ini, maka harus ada kolaborasi dan kerja sama dan bekerja keras.

Ilustrasi Mahasiswa

Dalam hal ini selain terjunkan mahasiswa ke daerah. Ditjen Dikti juga akan meluncurkan platform daring untuk Pentahelix pada 24 September 2020.

Platform tersebut diberi nama “Kedai Reka” sebagai tempat untuk mempertemukan akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media sebagai proses hilirisasi inovasi perguruan tinggi.

Adapun tujuannya agar Kampus Merdeka diberikan wadah yang baik sehingga suatu saat tidak terlalu lama mempertemukan inventor dari sisi perguruan tinggi dan investor dari pengusaha dalam rangka mengimplementasikan Kampus Merdeka.

‘Saya sangat yakin ini bisa dilakukan dengan baik, mari kita dorong bersama-sama transformasi perguruan tinggi ini melalui Kampus Merdeka agar betul -betul pergerakan ekonomi Indonesia segera membaik,” ucapnya.

Paris menambahkan, adanya Pentahelix juga membantu mahasiswa yang kesulitan mencari tempat magang. Pasalnya sejak awal perguruan tinggi telah menjalin komunikasi sehingga mahasiswa bisa magang di industri tersebut.

Paris menuturkan, segala bentuk kegiatan mahasiswa di luar kampus atau diluar program studi (prodi) konsentrasi dengan keterangan lengkap dihitung sebagai bagian dari pemenuhan satuan kredit semester (SKS) sesuai dengan konsep Kampus Merdeka yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020.

Ilustrasi Mahasiswa

Melalui Kampus Merdeka, lanjut Paris, kampus harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan juga memfasilitasi untuk mencapai learning outcome yang diinginkan mahasiswa itu.

“Jika mahasiswa itu ingin menjadi seorang bioteknologi dan juga ingin menjadi pengusaha misalkan, maka selain belajar tentang bioteknologi juga belajar bagaimana tentang menjadi pengusaha yang baik,” ujar Paris.

Selanjutnya, Paris juga menuturkan, Kemdikbud saat ini sedang membuat enam modul pembelajaran untuk meningkatkan perekonomian bangsa sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020.

Yakni fokus terhadap agri dan agro bisnis, pariwisata, kesehatan, e-commerce, dan ekspor tenaga kerja berketerampilan yang akan dibentuk menjadi program studi. (bs/ran)