Kuota Data 35 GB Langsung Dikirim ke Nomor Siswa, Disdik : Lagi Proses

Ilustrasi belajar daring

CIBINONG – RADAR BOGOR, Subsidi paket data untuk pembelajaran daring (online) juga akan dinikmati semua pelajar di Kabupaten Bogor. Kuota data sebesar 35 GB itu dipastikan segera bisa digunakan untuk semua tingkatan pelajar.

Hal itu, diakui Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Atis Tardiana. Sinyal positif pembagian subsidi berupa paket data itu telah disampaikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pihaknya diminta untuk segera mencocokkan nomor handphone para pelajar dengan data pokok pendidikan (dapodik).

“Lagi proses (untuk pengisian data itu). Karena kuotanya itu juga nanti langsung terkirim ke nomor masing-masing. Jadi, harus ada nomor handphone yang memang dipakai untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apakah itu dari handphone orang tua, atau dari siswa itu sendiri,” terang Atis kepada Radar Bogor, kemarin.

Menurutnya, pengisian data itu bukanlah hal yang mudah di tengah pandemi ini. Seluruh sekolah tengah berupaya mencocokkannya dengan dapodik.

Ada lebih dari satu juta pelajar Kabupaten Bogor yang terdaftar di dapodik, baik tingkatan PAUD hingga sekolah menengah.

Ilustrasi belajar daring

Solusi lainnya, terus digodok Disdik selama masa pandemi ini. Sistem PJJ sudah diatur mekanisme dan teknisnya agar tak menyulitkan siswa dan orang tua.

Selain itu, bantuan dari penyedia layanan telekomunikasi juga sempat mampir kepada Disdik dengan menawarkan kartu perdana gratis senilai 10 GB. Peluang semacam itulah yang tentu harus disikapi oleh pemkab.

“Kalau semisal solusi untuk yang tidak punya handphone, ya kayaknya agak sulit ya. Karena begitu ada bantuan HP, bisa saja semua menyatakan tidak punya hape. Sedangkan kalau bantuan berupa kuota data (dari Kemendikbud) itu tidak melihat apakah miskin atau tidak. Semuanya dapat, berdasarkan data dapodik,” beber Atis, kemarin.

HIngga kini, bantuan kuota data bagi pelajar itu juga belum dirasakan secara menyeluruh. Para orang tua maupun pelajar masih harus mengandalkan kocek pribadi.

Lantaran proses pendataan nomor terlepon lewat dapodik itu masih sementara berlangsung. Subsidi paket data juga menjangkau para guru dengan bantuan sebesar 42 GB.

Salah satu orang tua murid, Reza pun mengakui, bantuan paket data dari Kemendikbud belum diterimanya. Ia juga punya anak yang menjalani pembelajaran secara online. Hanya saja, sekali-kali guru datang ke rumah untuk memberikan pembelajaran secara luring.

“Belum ada (turun bantuan itu). Anak-anak masih sistem belajar online. Atau biasanya dikumpulkan semacam belajar kelompok dan nanti gurunya yang datang ngajar dan kasih tugas,” ungkap warga asal Sukaraja ini. (mam)