25 radar bogor

Rupiah Berpotensi Menguat Asal Gelombang Kedua Covid-19 Tak Terbukti

Ilustrasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah

JAKARTA-RADAR BOGOR, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 7-Day (Reverse) Repo Rate (BI-7DRR) pada level 4 persen.

Keputusan itu diambil dalam Rapat Dewan Gubernur BI. Dalam kesempatan tersebut, BI juga melaporkan lemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD. Kendati demikian, nilainya masih undervalue (di bawah nilai yang semestinya) dan terkendali.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa mata uang Garuda terdepresiasi 2,36 persen secara point-to-point atau 2,92 persen secara rerata jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. “Itu dipicu kekhawatiran munculnya gelombang kedua pandemi Covid-19,” katanya dalam jumpa pers virtual Selasa (19/8/2020).

Selain mencemaskan second wave Covid-19, masyarakat tidak yakin pada prospek pemulihan ekonomi global. Apalagi, tensi geopolitik Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali meningkat. Kekhawatiran-kekhawatiran itu membuat rupiah keok.

Per 18 Agustus, BI mencatat depresiasi 1,65 persen point-to-point atau 1,04 persen ketimbang Juli. “Dibandingkan dengan akhir 2019, rupiah terdepresiasi 6,48 persen year to date (YtD),” ungkapnya.

Namun, pria asal Sukoharjo tersebut optimisis nilai tukar rupiah masih akan menguat. Itu seiring dengan levelnya yang secara fundamental masih undervalue. Juga, didukung angka inflasi yang rendah dan terkendali.