TURIN-RADAR BOGOR, Juventus wajib menang kala menjamu Lyon di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, dini hari nanti. Tradisi bagus mereka di Allianz Stadium menghadapi wakil Prancis kini diuji lagi.
MARKAS Juventus selama ini menjadi neraka bagi klub-klub Ligue 1. Dalam 14 kunjung klub Prancis ke Kota Turin, Si Nyonya Tua tidak sekalipun pernah kalah di kandang. Menurut data yang dilansir dari situs resmi UEFA, mereka memenangkan 11 pertandingan dan imbang tiga kali.
Tak hanya bermodal keangkeran kandang, Juventus juga punya rekor luar biasa dalam duel dua leg menghadapi klub Prancis. Dari 12 pertandingan dua leg melawan klub Ligue 1, mereka menyapu bersih keunggulan agregat.
Terakhir, Juventus menunjukkan superioritasnya terhadap jagoan Prancis pada musim 2016/2017. Saat itu, Bianconeri, julukan Juventus mengalahkan AS Monaco dengan agregat 4-1 di babak semifinal. Juventus unggul 2-0 di Prancis sebelum menang 2-1 di Turin.
Tapi, Juventus yang membutuhkan kemenangan dua gol juga mesti mewaspadai pencapaian buruk mereka ketika kalah di leg pertama tandang. Menurut catatan UEFA, mereka hanya mampu memenangkan 15 dari 33 laga di Eropa di mana mereka kalah dalam laga away di leg pertama.
Khusus kekalahan 0-1 di laga tandang pada leg pertama, dalam 15 kesempatan, Bianconeri hanya mampu membalikkan keadaan dan memenangkan delapan pertandingan secara agregat. Tujuh lainnya berakhir buruk.
Termasuk upaya paling baru mereka melawan Chelsea di babak 16 besar Liga Champions 2008/2009. Saat itu, Juve yang takluk 0-1 di London hanya mampu bermain imbang 2-2 di Turin. Dan, itu adalah satu dari tujuh kekalahan yang dialami Juventus dalam sepuluh pertandingan terakhir ketika mereka tertinggal 0-1 di leg pertama.
Untungnya, hasil paling anyar mereka cukup menggembirakan. Musim lalu, Juventus takluk 0-2 di markas Atlético Madrid pada leg pertama babak 16 besar sebelum balik menggasak lawannya dengan skor 3-0 di Allianz Stadium berkat hattrick Cristiano Ronaldo.
Makanya, meski menelan dua kekalahan beruntun di pekan terakhir Serie A dan tidak akan mendapat dukungan langsung dari penggemarnya di stadion, Pelatih Juventus, Maurizio Sarri sangat percaya diri anak asuhnya bisa melewati ujian ini.
Bagi Sarri, hasil buruk itu memberi mereka sedikit rasa takut yang mungkin bermanfaat. Ia juga memastikan timnya akan menunjukkan performa berbeda. “Saya yakin kami akan memiliki sikap yang sama sekali berbeda dengan yang kami lihat di beberapa pertandingan terakhir,” tegas Sarri kepada Sky Sport Italia.
Kendati demikian, Sarri tetap menunjukkan respek tinggi pada sang lawan. Ia mengaku menyaksikan laga Lyon kontra Paris Saint-Germain di Piala Liga Prancis yang berlangsung 120 menit dan penampilan mereka menurutnya sangat bagus.
“Saya menyaksikan Lyon hampir sepanjang pertandingan mereka dengan PSG dan terkejut betapa bagusnya tingkat kebugaran mereka. Saya tidak tahu apakah kami akan dalam kondisi yang lebih baik atau mereka yang akan melakukannya,” jelas Sarri.
Pelatih Olympique Lyonnais, Rudi Garcia sendiri memilih merendah. Mantan pelatih AS Roma itu menegaskan sukses Juventus meraih scudetto kesembilan mereka secara beruntun musim ini menunjukkan mereka tetap yang terbaik di Italia.
“Saya telah melihat pertandingan Bianconeri. Saya tahu bahwa ada orang yang mengatakan mereka tidak bermain bagus. Saya menjawab bahwa Juve memenangkan Liga dalam 36 pertandingan, dan bukan hanya karena lawannya kalah,” kata Garcia kepada La Gazzetta dello Sport.
Makanya, ia tak mau terkecoh dengan kekalahan beruntun Si Nyonya Tua yang menurutnya sudah mengunci gelar. “Jika mereka membutuhkan poin dalam beberapa pertandingan terakhir, mereka akan mengambilnya,” tegasnya.
Terlepas dari respek Garcia, penyerang Lyon, Memphis Depay yang sudah pulih dari cedera memastikan Juventus bukan favorit. Menurutnya, siapa pun bisa menjadi pemenang. “Saya tahu bahwa kami memiliki tim yang sangat bersemangat dan kami jelas tidak takut,” katanya di Football Italia.
Lyon akan kehilangan Youssouf Kone karena cedera. Mereka juga tanpa pncetak gol di leg pertama, Lucas Tousart yang sudah dijual ke Hertha Berlin. Di kubu Juve, selain Douglas Costa dan Mattia De Sciglio, Paulo Dybala juga diragukan bisa bermain.
Dengan begitu, Federico Bernardeschi dan Gonzalo Higuaín kemungkinan akan ditunjuk mendampingi Ronaldo yang kembali diharapkan jadi senjata mematikan Nyonya Tua seperti yang ia lakukan musim lalu. (fajar/rur)
Prakiraan Pemain
Juventus (4-3-3): Szczesny; Cuadrado, Bonucci, De Ligt, Alex Sandro; Bentancur, Pjanic, Rabiot; Bernardeschi, Higuaín, Ronaldo
Pelatih: Maurizio Sarri
Lyon (3-5-2): Lopes; Denayer, Marcelo, Marcal; Dubois, Caqueret, Guimaraes, Aouar, Cornet; Depay, Dembele
Pelatih: Rudi Garcia
Head to head
26/02/20 Lyon 1-0 Juventus
02/11/16 Juventus 1-1 Lyon
18/10/16 Lyon 0-1 Juventus
10/04/14 Juventus 2-1 Lyon
03/04/14 Lyon 0-1 Juventus
Lima pertandingan terakhir Juventus
01/08/20 Juventus 1-3 AS Roma
29/07/20 Cagliari 2-0 Juventus
26/07/20 Juventus 2-0 Sampdoria
23/07/20 Udinese 2-1 Juventus
20/07/20 Juventus 2-1 Lazio
Lima pertandingan terakhir Lyon
31/07/20 PSG 0-0 Lyon
24/07/20 Lyon 3-2 Royal Antwerp
18/07/20 Lyon 2-1 Celtic
15/07/20 Lyon 0-2 Rangers
04/07/20 Lyon 1-0 Nice
SKENARIO LOLOS
Juventus lolos jika
Menang dengan selisih minimal dua gol
Lyon lolos jika
Menang dengan skor berapapun
Imbang dengan skor berapapun
Kalah satu gol dengan catatan mencetak gol (1-2, 2-3, dan seterusnya lolos dengan keunggulan gol tandang)
Jika Juventus menang 1-0, laga akan berlanjut ke babak tambahan waktu dengan gol tandang tetap diperhitungkan. Anda tidak ada gol yang tercipta, pertandingan diteruskan ke babak adu penalti.
Pemain Kunci
Juventus
Top Ratings
Juan Cuadrado: 7.39
Alex Sandro: 7.32
Paulo Dybala: 7.16
Top Goals
Paulo Dybala: 3
Cristiano Ronaldo: 2
Gonzalo Higuaín: 2
Top Assists
Gonzalo Higuaín: 2
Paulo Dybala: 2
Juan Cuadrado: 1
Lyon
Top Ratings
Memphis Depay: 7.84
Houssem Aouar: 7.73
Youssouf Kone: 7.04
Top Goals
Memphis Depay: 5
Bertrand Traoré: 1
Joachim Andersen: 1
Top Assists
Houssem Aouar: 3
Leo Dubois: 2
Maxwel Cornet: 1