Keteguhan Dinda Berbuah Manis, Mulai dari Damelia Hingga Miliki Melstore

Seorang peraga saat mengenakan baju koleksi milik Melstore, selain baju beragam fesyen kebutuhan kaum hawa disetiakan toko tersebut. Sumber foto instagram @melstore.jk

JAKARTA-RADAR BOGOR, Fashion menjadi salah satu kebutuhan terutama bagi kaum hawa. Hal itu pula yang mendasari Dinda Amelita Tanjung terjun ke bisnis desainer.

Pemilik sekaligus penggagas produk bernama Damelia itu, berhasil membuat produk berkualitas impor kendati dirajut oleh tangan-tangan lokal.

Sejak 2014, silam Dinda beserta timnya memasarkan ribuan produk hasil karya anak bangsa tersebut, memanfaatkan aplikasi online menggunakan akun Damelia.jkt.

Tak mudah memang meyakinkan costumer memalui pasar online, tak jarang stigma buruk didapatkan para pelaku bisnis berbasis daring. Namun berkat keteguhan dan ketekunannya kini Dinda mampu mengembangkan sayap bisnisnya tersebut.

“Awal berdirinya Damelia.jkt tahun 2014, saat itu masih berbasis online. Saya berputar otak agar setiap costumer yang membeli secara online merasa puas. Ingin membantu para costumer yang terjebak stigma belanja online gak sesuai gambarnya, makanya kami beri layanan garansi 30 hari hingga 60 hari,” kata Dinda.

Enam tahun berjalan, kini Dinda memiliki toko bernama Melstore yang tersebar di beberapa kota seperti, Depok, Jogja, Lampung dan Solo.

Bahkan rencananya di tahun ini Dinda memiliki beberapa toko tambahan salah satunya di Bogor, namun badai bencana kesehatan memaksa Dinda menahan hasratnya.

Ia berharap badai Corona segera berlalu sehingga bisa mengembangkan bisnisnya, menurutnya Palembang, Bogor dan Bandung adalah kota yang akan disasar.

“Tahun ini semestinya kami buka toko baru salah satunya di Bogor, namun seperti kita tahu bersama apa yang sedang terjadi di negara bahkan belahan dunia sekalipun, makanya kami menunda dahulu rencana tersebut, semoga awal tahun ini keadaan kembali normal ma. Kami yakin semua sektor terdampak namun kami beruntung masih bisa bertahan semoga kami juga tak harus memberhentikan pekerja sehingga kami bisa hadapi cobaan ini bersama, ” tambahnya.

Tak main main seratus model produk mulai dari tas, sepatu, baju serta penunjang kebutuhan fashion wanita ditawarkan dengan rata-rata harga termurah Rp35 ribu.

Selain memenuhi hasrat belanja kaun hawa Dinda pun mengajak seluruh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk bekerjasama sehingga kesinambungan kedua belah pihak terus berjalan.

“Fahsion wanita bisa dibilang menjadi bahan konsumtif. Apalagi dengan merebaknya onlineshop dan e-commerce. Tidak hanya itu, para pengrajin sepatu disejumlah kota beberapa tahun lalu yang nyaris gulung tikar. Kami ajak bergabung, menarik pengrajin sepatu tersebut untuk menjadi tim kami di Damelia,” tutupnya (zer)