CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Bogor, akan tetap berlangsung selama masa pandemi Covid-19.
Sebanyak 88 desa dari 34 kecamatan siap mencari kandidat kades terbaiknya masing-masing, 15 November mendatang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Ade Jaya Munadi memastikan, penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi kewajiban. Tak heran, pelaksanaannya tentu akan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
”Makanya, kita terbitkan surat edaran. Langkah-langkah awal ini kita sudah mulai menerapkan protokol kesehatan. Kita arahnya pilkades dengan metode tersebar bukan terpusat. Jadi, ada beberapa TPS (tempat pemungutan suara) yang terpisah,” terangnya saat dikonfirmasi Radar Bogor.
Rapat sosialisasi untuk pelaksanaan pilkades berlangsung di ruang serbaguna setda, Kamis (23/7/2020). Pembahasan teknis hingga anggaran yang digelontorkan menjadi pertimbangan.
Apalagi, pelaksanaan pilkades juga wajib menerapkan standar protokol kesehatan yang memadai untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah pandemi.
Sebanyak 88 desa yang menggelar pilkades itu merupakan gabungan dari 66 desa yang akan habis masa jabatannya tahun ini dan 22 desa yang baru berakhir pada Januari mendatang.
DPMD Kabupaten Bogor juga mulai menggodok pa nitia hingga tingkat keca matan mulai 26 Juli mendatang. ”Kami kasih waktu 15 hari untuk pembentukannya melalui musyawarah BPD,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin mengakui pelaksanaan pilkades serentak harus tetap mengikuti kebijakan pemkab selama masa pandemi.
Tak boleh ada keramaian sebagai mana pelaksanaan sebelumnya. Mesti ada rumusan baru agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.
”Kalau soal anggarannya, kita akan upayakan nanti di APBD perubahan. Kita sementara bicarakan. Karena biayanya juga tidak mungkin sama dengan pilkades biasanya. Kemungkinantambah besar karena panitianya kan jadi banyak,” terangnya.
Burhanudin pun berharap pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar meskipun berlangsung di tengah pandemi.
Ia juga sempat menyarankan agar tak perlu ada calon kades yang keliling menjumpai semua warganya. Itu untuk menghindari potensi penularan Covid-19 di tengah wabah yang masih belum selesai.
Ditambah lagi, potensi gesekan juga cukup riskan jika ada iring-iringan calon kades dengan para pendukungnya. (mam)