Usulan Rehabilitas SD di Citeureup Mangkir Lima Tahun

Kondisi bangunan SDN Tajur II, Citeureup.

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Kisah pelik melanda ruang pendidikan tingkat dasar di timur Kabupaten Bogor. Kondisi bangunan di SDN Tajur II Desa Tajur, Kecamatan Citeureup mengalami kerusakan yang cukup parah.

Pantauan Radar Bogor setiba di lokasi gerbang sekolah berwarna hitam setinggi 1,5 meter. Butuh sedikit tenaga untuk menggeser gerbang yang terbuat dari besi tersebut.

Setelah memasuki pelataran sekolah mata akan langsung tertuju kepada bangunan yang temboknya memiliki warna khas sekolah dasar putih – merah. Bangunan pertama ini bentuknya sudah tak layak. Tembok bagian kiri terlihat ancur sehingga bentuk bangunannya sudah tak utuh.

Belum lagi ruangan yang diketahui bekas perpustakaan dan ruang kepala sekolah ini sudah tak memiliki atap. Melihat lebih dekat lagi tidak ada kaca di jendela kelasnya.

Warna keramik yang seharusnya putih bersih nampak lusuh. Sebagian lagi tertutup dengan ranting pohon maupun beberapa balok bekas reruntuhan atap.

“Ini rusak saat bencana awal tahun ini. Atapnya tertimpa ranting pohon yang berada di belakang sekolah. Turap di bagian yang sama ikut tergeser,” kata Kepala SDN Tajur II Dedeh Sukaesih saat ditemui Radar Bogor di ruang guru, Selasa (14/7/2020).

Bukan cuma itu, dia menyebut penantian panjang agar direalisasi dari usulan perbaikan bangunan yang mangkir sampai saat ini melengkapi kisah pilu SDN Tajur II.

Bahkan sebelumnya, kata dia melanjutkan, tak mendapatkan respon seperti ini telah terjadi sejak 2015 ketika pihaknya meminta perbaikan bangunan ruang kelas. “Hampir seluruhnya rusak. Sudah kami upayakan. 2015 kami buatkan syarat pengajuannya. Tapi nihil,” ujarnya.

Dia menggaris bawahi pengajuan sejak 2015 adalah usulan pembangunan rehabilitasi ruang kelas termasuk rusak berat dan sanitasi air bersih yang juga diperbarui kembali pada tahun ini.

Alasannya, lanjut dia, lantaran tak mendapatkan respon apapun terkait diterima atau tidaknya usulan tersebut. “Kami buatkan kembali. Mungkin sekolah dasar di Citeureup dengan kondisi seperti ini ya hanya kami saja,” lirihnya.

Sementara dia juga berharap tahun ini dan depan SDN Tajur II mendapatkan haknya. Sehingga anak – anak di timur kabupaten ini, sambungnya, dapat lebih layak pula menjalani proses pembentukan karakter sejak dini. “Kami sangat berharap agar dapat direalisasikan. Ini sudah terlalu lama dibiarkan,” tandasnya.

Sementara, Kepala Seksi Sarpras SD Disdik Kabupaten Bogor, Deddy Syarifudin mengungkapkan pihaknya tidak dapat berbuat apa-apa terkait realisasi usulan tersebut. Sebab, kata dia, pihaknya hanya sebagai eksekutor. “Jadi diusulkan dulu melalui pemerintah setempat. Misalnya di Musrenbang,” ungkapnya.

Belum lagi, dia mengaku, terkait hal seperti itu di situasi seperti sekarang ini kecil kemungkinannya dapat terealisasi. Ditambah, sambungnya, Disdik Kab. Bogor tak memiliki dana untuk yang satu ini. “Kalau kami tidak ada untuk yang ini,” singkatnya.(reg)