25 radar bogor

Pandemi Corona, Ratu Elizabeth II Tiadakan Tradisi Ultah

Ratu Elizabeth
Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis (8/9/2022).

 

 

TAK MAU PESTA: Gambar Ratu Elizabeth II terpajang di videotron raksasa di Piccadilly Square, pusat Kota London. Di papan reklame elektronik itu, sang ratu memberikan motivasi kepada warga Inggris dalam menghadapi Pandemi Covid-19 (Glyn KIRK / AFP)

LONDON-RADAR BOGOR,  Ratu Elizabeth II, rupanya, bertekad melupakan kegembiraan pada ulang tahunnya, Selasa (21/4/2020) hari ini. Akhir pekan lalu, dia mengumumkan keputusan untuk membatalkan tradisi tembakan penghormatan pada hari lahirnya. Untuk kali pertama, Elizabeth II melewati ulang tahun tanpa perayaan sejak naik takhta 68 tahun lalu.

Pejabat Istana Buckingham mengungkapkan, kepala monarki Britania Raya itu merasa perayaan tersebut tidak pantas diadakan di tengah pandemi Covid-19. Dia juga tidak mewajibkan pengibaran bendera di gedung-gedung seperti biasanya. Kerajaan juga menegaskan bahwa semua pertemuan atau percakapannya dengan keluarga kerajaan tidak bakal dipublikasikan.

’’Yang Mulia lebih senang tak ada tembakan penghormatan pada saat seperti ini,’’ tulis Istana Buckingham menurut The Guardian.

Dalam tradisi Inggris, tentara kerajaan menembakkan meriam untuk merayakan hari-hari penting kerajaan. Termasuk hari lahir ratu. Namun, perayaan ulang tahun pemimpin kerajaan baru diselenggarakan pada pertengahan Juni. Bulan itu dipilih karena musim panas Inggris lebih ramah daripada musim lainnya.

Tahun lalu parade perayaan ulang tahun Elizabeth II diramaikan dengan konvoi 200 kuda, 400 musisi, dan 1.400 tentara. Mereka berkonvoi dari Istana Buckingham menuju Mall to Horse Guards Parade. Kerajaan Inggris lebih dulu membatalkan rencana parade. Menurut mereka, pandemi belum reda pada musim panas nanti. Karena itulah, parade yang menciptakan risiko penularan dibatalkan.

’’Dengan social distancing, kita akan menyelamatkan nyawa. Saya yakin kita bakal bertemu lagi,’’ ujar Ratu Elizabeth II dalam pidatonya awal bulan menurut BBC.

Keputusan itu diambil Elizabeth II saat Inggris memasuki masa genting dalam pandemi Covid-19.

Sementara itu, Menteri Pemerintah Daerah Inggris Robert Jenrick menjelaskan, angka positif dan kematian dibarengi dengan kabar gembira. Menurut dia, laju penularan virus SARS-CoV-2 sudah melambat.

’’Saya tahu jumlah kematian yang saya sampaikan sekarang sangat menyakitkan. Tapi, ada harapan di akhir musibah ini,’’ katanya.

Jenrick meminta warga bisa bertahan untuk menjalankan kebijakan karantina pemerintah. Dia menilai bahwa Inggris bisa saja meringankan kebijakan lockdown dalam beberapa minggu kemudian jika tren terus menurun. ’’Jangan hancurkan apa yang sudah kita capai dalam beberapa minggu ini,’’ tuturnya. (bbc/jpc)