25 radar bogor

JEC Pionir Implementasi Teknologi Semi-Robotic Surgery

JEC
DARI KIRI: Ketua Retina Service dan Dokter Spesialis Mata Subspesialis Vitreoretina JEC Dr. Elvioza, SpM (K), Direktur Utama RS JEC Menteng dan Kepala Bedah Refraktif JEC sekaligus Ketua Panitia JECIM 2020 Dr. Setiyo Budi Riyanto SpM (K), Ketua Ophthalmic Trauma Service JEC Dr. Yunia Irawati SpM (K) saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu (8/2).
JEC
DARI KIRI: Ketua Retina Service dan Dokter Spesialis Mata Subspesialis Vitreoretina JEC Dr. Elvioza, SpM (K), Direktur Utama RS JEC Menteng dan Kepala Bedah Refraktif JEC sekaligus Ketua Panitia JECIM 2020 Dr. Setiyo Budi Riyanto SpM (K), Ketua Ophthalmic Trauma Service JEC Dr. Yunia Irawati SpM (K) saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu (8/2).

JAKARTA –RADAR BOGOR, JEC, Rumah Sakit spesialis mata dengan standar layanan Internasional, kembali menggelar ajang tahunan berkelas internasional JECIM (Jakarta Eye Center International Meeting) ke-4 dan World Congress of Ophthalmic of Anesthesiake-5, Mengambil tema besar ‘Vision Of Perfection.’

Gelaran yang menjadi bagian dari perayaan Hari jadi JEC ke-36 ini menghadirkan narasumber dari berbagai negara dan peserta yang terdiri dari kalangan rumah sakit dan medis.

Dokter Spesialis Mata (Konsultan) Setiyo Budi Riyanto, Direktur Utama RSJEC @Menteng, Kepala Bedah Refraktif JEC dan Ketua Panitia JECIM 2020 menyampaikan, 2020 merupakan tahun istimewa bagi para Dokter spesialis mata dan para praktisi di bidang pelayanan kesehatan mata, tahun pencapaian Vision 2020 – dimana penduduk dunia, khususnya mereka yang mengalami kebutaan berhak memiliki penglihatan optimal dan penyebab utama kebutaan dapat dieliminasi.

“JECIM menjadi forum yang sangat bermanfaat bagi dunia kedokteran di Indonesia, khususnya kesehatan mata,untuk mengembangkan diri dan potensi melalui agenda simposium,workshop dan lecture. Pada JECIM 2020 kali ini,kami memperkenalkan teknologisemi-robotic surgery pada operasi katarak dan retina–dilengkapi dengan modern microscope dan Ophthalmic Trauma Service yang menyediakan penanganan komprehensif bagi pasien dengan trauma pada mata,” tambah Setiyo.

Sejalan dengan upaya JEC menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan,setelah menghadirkan layanan FLACS (Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery) – dimana keseluruhan proses operasi katarak menggunakan laser, tanpa pisau bedah, kini JEC membuat terobosan menjadi pionir di Indonesia dalam mengimplementasikan teknologi

Semi-robotic guna mendukung tindakan operasikatarak dan retina dan membuka Ophthalmic Trauma Service guna memastikan pasien dengan trauma mata mendapatkan penanganan komprehensif.

Dalam melakukan operasi katarak dan retina, para dokter mengandalkan mikroskop untuk Dapat mendapatkan tampilan mata secara menyeluruh(top-down).

Teknologi semi-robotic Surgery telah diimplementasikan di JEC, dilengkapi dengan digital microscope dengan high quality optic sehingga tim medis dapat melihat detail intraocular dengan sangat baik.

Teknologi ini hanya membutuhkan intensitas cahaya kecil,sehingga pasien tidak merasa Silau dan lebih nyaman, hal ini membantu tim medis selama proses operasi karena pasien lebih kooperatif.

Dokter Spesial Mata (konsultan), Elvioza menambahkan, keberadaan digital microscope dengan resolusi yang lebih tinggi, memungkinkan pihaknya mendapatkan tampilan tiga dimensi yang jelas dan lebih nyata dari mata pasien,detail Setiap bagian hingga kejaringan kecil.

Bagi para dokter,digital microscope ini juga membuat lebih nyaman, efektif dan efisien.

Dengan tampilan tiga dimensi, dokter dapat menjangkau dengan mudah bagian yang sulit terlihat dan meminimalkan trauma pasca operasi pada pasien.

Beberapa kasus kebutaan timbul karena trauma pada mata,yang jumlahnya kian meningkat

Dari tahun ke tahun.Berangkat dari keprihatinan ini,JEC mempelopori pembukaan Ophthalmic Trauma Service yang menyediakan layanan komprehensif dengan dukungan Tenaga medis dari berbagai sub spesialis,sesuai dengan kondisi pasien dan kebutuhan pasien.

Dokter Spesialis Mata (Konsultan), Yunia Irawati menuturkan, trauma pada mata dapat mengakibatkan penurunan tajam penglihatan hingga kebutaan. Yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup dan produktivitas pasien.

Hal ini juga akan berdampak tidak hanya kepada pasien, namun juga ke keluarga pasien.Tim Ophthalmic Trauma Service akan membuat tata laksana penanganan trauma mata yang menyeluruh, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan,melibatkan tim medis dari berbagai sub spesialis.

Ketua Ophthalmic Trauma Service JEC menegaskan, kerjasama yang baik antara tim medis dengan pasien dan keluarganya,menjadi kunci keberhasilan penanganan trauma mata dan mengembalikan fungsi penglihatan pasien.

Pada JECIM 2020,Dokter Spesialis Mata (Konsultan) Yunia Irawati,SpM(K) menjadi pembicara yang memaparkan tentang OphthalmicTrauma Service di JEC.

Fokus materinya mencakup manajemen komprehensif Penanganan trauma pada mata dan kompleksitas disekitarnya.

Dalam program ini JEC menggandeng Asia Pacific Ophthalmic Trauma Society (APOTS) – Organisasi yang mengkhususkan pada pengaturan kualitas dan standar dalam penanganan trauma pada mata.

Melalui pemaparan Ophthalmic Trauma Service ini, JEC juga berharap dapat meningkatkan pemahaman tentang trauma mata dan mendorong dunia kesehatan mata di Indonesia untuk membangun, mengembangkan dan mengimplementasikan manajemen trauma mata yang tepat. (*)