25 radar bogor

Drainase Pasar Cisarua Rutin Dinormalisasi, Pedagang Digilir Tiap Jumat

Pasar-Cisarua
Muspika Cisarua saat sedang bekerjasama membersihkan aliran air di Pasar Cisarua yang dipenuhi lumpur, Jumat (31/1/2020) lalu. Septi/RadarBogor
Pasar-Cisarua
Muspika Cisarua saat sedang bekerjasama membersihkan aliran air di Pasar Cisarua yang dipenuhi lumpur, Jumat (31/1/2020) lalu. Septi/RadarBogor

CISARUA–RADAR BOGOR, Pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Pasar Cisarua terpaksa harus secara bergiliran tak berjualan tiap Jumat.

Pasalnya, pihak Kecamatan Cisarua akan rutin melakukan normalisasi saluran air atau drainase yang berada tepat dibawah tempat mereka berjualan.

Hal tersebut lantaran, program Jumsih atau Jumat bersih yang telah dilakukan sejak Jumat lalu, akan kembali dilakukan muspika Cisarua kedepan.

Menurut Lurah Cisarua, Hendar Sumantri, upaya normalisasi ini tentu akan berdampak terhadap para PKL yang berada di atas saluran air tersebut.

“Saluran air yang berada di Pasar Cisarua tidak berfungsi karena dipenuhi oleh sampah dan lumpur. Sehingga menutup lajunya air yang menuju ke arah sungai Cisarua. Untuk itu, kami mulai melakukan normalisasi aliran sungai tersebut, yang menjadi titik penyebab banjir di wilayah Cisarua,” ungkapnya kepada Radar Bogor, Selasa (4/2/2020).

Perihal tersebut, kata Hendar, pihaknya pun telah melakukan sosialisasi kepada para PKL untuk mengerti dan lakukan kerjasama untuk menanggulangi dampak bencana banjir, yang acap kali terjadi di sekitar Royal Safari Garden.

“PKL kita ajak turut menormalisasi drainase ini, karena di bawah tempat usaha mereka ini, seperti sampah dan lumpur ini harus diangkat agar aliran air tidak terhambat di sana,” tambahnya.

Setelah melakukan sosialisasi kepada para PKL, pihaknya sepakat untuk melakukan penataan bersama yang dilaksanakan mulai dari Jumat besok (7/2) dan yang dilanjutkan dengan pengerukan lumpur dan sampah yang ada di saluran air tersebut.

Untuk meminimalisir kerugian yang dialami para PKL, lanjut Hendar, dirinya bersama pihak terkait, dalam hal ini Dinas PUPR akan bertanggung jawab langsung terhadap dan memberikan solusi terbaik.

“Saya ajak mereka (PKL) supaya memahami arti sebuah pencegahan sebelum terjadi satu masalah,” pungkasnya. (cr2/c)