25 radar bogor

King Of The King Muncul di Sukabumi, Klaim Punya 20 Triliun Pondsterling!

King Of The King di Kampung Babakanpari RT6/2, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
King Of The King di Kampung Babakanpari RT6/2, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
King Of The King di Kampung Babakanpari RT6/2, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
King Of The King di Kampung Babakanpari RT6/2, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI-RADAR BOGOR,Setelah munculnya Kerajaan Agung Sejagat dan Sunda Empire baru ini. Kini, muncul King Of The King di Kampung Babakanpari RT6/2, Desa Tangkil.

Hari ini untuk memastikan keberadaan King Of The King, jajaran Muspika Kecamatan Cidahu, Sukabumi langsung menyambangi kediamanya untuk melakukan penyelidikan kebenarannya.

Dari pantauan Radar Sukabumi (Radar Bogor Grup), sekira pukul 9.30 WIB, Danramil Parungkuda Kapten Infantri Jupriyoko, Kapolsek Cidahu AKP Afrizal, Camat Cidahu Erry Erstanto, dan Kasi Trantib Cidahu Ujang Komarudi.

Sementara itu dari pihak King Of The King yaitu Pemimpin King Of The King, Moch Harzanto melakukan diskusi. Dihadapan Muspika, Moch Harzanto mengeluarkan beberapa berkas yang diantaranya tiga sertifikat.

Dalam salah satu sertifikat tersebut, tertulis salah satu lambang bank nasional dengan nilai uang sebesar 2 juta triliun pondsterling.

“Kedatangan kami saat ini untuk mempertanyakah King Of The King ini sama dengan kerjaan yang banyak muncul baru-baru ini,” kata Camat Cidahu Erry Erstanto kepada Radar Sukabumi, Jumat (31/1).

Lanjut Erry, informasi dari pemimpin King Of The King ini mangaku bahwa ini terbentuk berdasarkan sertifikat yang diakui sejak tahun 1963.

“Inti dari pengakuannya tidak ada keterkaitan dengan King Of The King yang muncul di daerah lain.

Dari penjelasanya tidak dipahami. Adapun dia berkeyakinan bahwa itu ada, ya terserah dia tidak. Tapi kami tidak mempercayainya,” ujarnya.

Menurut Erry, semua penjelasan yang diterima dari pemimpin King Of The King tersebut tidak jelas.

“Ya kami mempertanyakan asal uang dari mana tidak bisa menjawab dan siapa yang memberikan delegasi juga tidak jelas, semaunya menggunakan kata sandi dan lain sebagainya,” ucapnya.