25 radar bogor

Cinta Kasih Jaga Kebinekaan

KHIDMAT: Umat Buddha asal Bogor memperingati Hari Suci Waisak ke-2561, dengan komitmen menjaga kebinekaan.

BOGOR–Dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara yang saat ini terpecah belah akibat isu SARA menjadi keprihatinan tersendiri bagi umat Buddha. Untuk itu, tema kebinekaan diangkat dalam peringatan Hari Suci Waisak ke-2561, tahun 2017, yang digelar di Puri Begawan, Bogor, kemarin (21/5). Ratusan umat Buddha menghadiri peringatan tiga hari suci sang Buddha dengan beribadah dan mendengarkan pidato yang disampaikan bhikhu dengan mengangkat tema “Memahami Kebinekaan dalam Kebersamaan.”

Ketua Majelis Buddhayana Indonesia Provinsi Jawa Barat, Suherman memaparkan, sebagai umat Buddha, Waisak adalah hari yang dinantikan karena semua umat Buddha berkumpul dan bersatu bersama-sama.

“Makna sebenarnya adalah kita menurunkan kembali dharma yang diajarkan Buddha. Kita semua masih memiliki kesempatan mempraktikkan ajaran Buddha sehari-hari, karena kita lahir mengenal ajaran Buddha,” jelasnya.

Menurut dia, dharma yang diajarkan tidak pernah sekali pun menjelek-jelekkan, namun penuh cinta kasih. Melihat perbedaan adalah kekayaan yang tidak membedakan latar belakang, aliran, golongan, suku, bangsa juga agama. “Semoga kita semua dapat mempraktikkan dharma melalui pikiran, ucapan, dan perbuatan,” pesannya.

Sementara itu, mewakili Wali Kota Bogor Bima Arya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Shahlan Rasyidi, mengatakan, tema nasional ”Memahami Kebinekaan dalam Kebersamaan” dinilainya amat kontekstual dengan situasi dan kondisi kehidupan saat ini.

“Tema yang digunakan dapat diartikan agar kita berusaha mau belajar dan bisa memberi, termasuk bertoleransi terhadap perbedaan apa pun yang ada di dalam diri orang lain. Maka, bertoleransi pada saat tiap hal yang berbeda dari kita dapat dimaknai sebagai salah satu bentuk yang harus dilakukan manusia,” katanya.

Jika umat Buddha se Indonesia, sambungnya, mampu bertoleransi terhadap kebinekaan, maka umat Buddha akan menjadi salah satu kekuatan yang dibutuhkan untuk memelihara keutuhan bangsa. Kekuatan seperti itulah yang dibutuhkan bangsa ini agar mampu hidup sebagai identitas aslinya.(wil/c)