25 radar bogor

Saatnya Balas Dendam

BANGKIT : Tim taekwondo Jatim mendapat banyak prestasi tahun ini.
BANGKIT : Tim taekwondo Jatim mendapat banyak prestasi tahun ini.

SURABAYA –Pengprov Taekwondo Jatim meraih hasil yang memuaskan tahun ini. Setelah terpuruk di PON XIX/2016 Jabar, Jatim berhasil bangkit tahun ini. Pada PON XIX/Jabar tahun lalu, Jatim hanya mampu meraih satu medali emas dan empat medali perunggu.

Kini, mereka membalas dendam dalam Kejuaraan Nasional Ambassador Korea Cup 2017 pada 23-26 November 2017 lalu di GOR POPKI Cibubur, Jakarta. Jatim membawa pulang tiga medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu. Adapun peraih medali emas adalah Muhammad (kyorugi -63 kg), Rizky Anugrah (kyorugi-87 kg), dan Yunida Hari (kyorugi -49 kg). Peraih medali perak adalah Ahmad Saleh Mauladdawilah (kyorugi-80 kg) dan Riro Andrew K (kyorugi -54 kg).

Sementara peraih perunggu adalah Aprila Dwi Rahayu (pomsae perorangan) dan Kiesha Eriza Uye (kyorugi -74 kg). Dengan hasil tersebut Jatim yang awalnya hanya diperingkat 12, kini melesat naik ke peringkat kedua setelah Jabar.

Menurut Ketua Harian PBTI Jatim, Stefanus Sumartono, prestasi ini tak lepas dari program yang diadakan pengprov maupun pengcab taekwondo Jatim. Program mereka adalah mengirimkan para atletnya untuk lebih sering mengikuti pertandingan.

”Dalam setahun bisa bisa diadakan sampai 15 kali kejuaraan. Empat diantaranya merupakan kejurprov,” ujar Stefanus kepada Jawa Pos. Kejurprov tahun ini diadakan di antaranya di kota Kediri dan Blitar. Selain agenda kejurprov, juga ada kejuaraan daerah lain yang banyak diikuti oleh atlet. Yaitu Piala KONI dan Piala Wali Kota.

Stefanus menjelaskan, hasil program ini terlihat dari pencapaian Kejurnas Nasional Ambassador Korea Cup 2017 itu. Atlet tidak perlu latihan terlalu lama, tetapi mengikuti kompetisi yang lebih banyak. ”Metode seperti ini lebih efektif. Karena atlet itu butuh lebih banyak jam terbang daripada terus latihan,” ujar kata pria kelahiran Jombang itu.

Hal tersebut juga diamini oleh atlet taekwondo Ahmad Saleh Mauladdawilah. Peraih emas PON XIX/2016 Jabar itu dalam setahun bisa mengikuti 4-5 kompetisi. (jp)

Andaikan tidak terbentur jadwal kuliah, ia bisa lebih banyak mengikuti kejuaraan.

“Kalau sering pertandingan malah lebih bagus. Kita jadi tau mana teknik yang cocok dan teknik yang perlu diperbaiki. Lalu di pertandingan selanjutnya dipraktekkan lagi,” kata lulusan teknik sipil Universiti Tenaga Nasional Malaysia itu.

Dalam kejuaraan nasional yang juga menjadi seleksi pelatnas itu, Jatim berhasil menempatkan tiga wakilnya. Mereka adalah Aprila Dwi Rahayu (pomsae perorangan), Rizky Anugrah (kyorugi U-87), dan Muhammad (kyorugi U-63). (gil/feb)